Selasa, 20 Oktober 2009

Warga Ngali yang Terkena Tembakan, Tewas

Bima, Bimeks.-
Warga Desa Ngali Kecamatan Belo, Jon (30), yang terkena tembakan saat bentrokan dengan kelompok warga Renda, beberapa waktu lalu, akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSU Mataram, Minggu (18/10). Korban dimakamkan di Ngali, Senin (19/10) sekitar pukul 10.00 Wita.
Pantauan Bimeks, ribuan warga Desa Ngali mengantar Jon ke tempat peristirahatan terakhirnya. Suasana duka memayungi. Usai pemakaman, warga kembali ke rumah masing-masing. Tidak ada kerumunan warga setelah pemakaman  dilakukan.
Pemakaman itu dijaga aparat Kepolisian di perbatasan dua desa. Sejumlah personel disiagakan, sekaligus mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan.
Tohir, kerabat korban menceritakan, Jon meninggal di RSUD Mataram sekitar pukul 16.00 Wita. Selanjutnya dibawa pulang ke Bima melalui jalur darat. Setibanya di Ngali sekitar pukul 09.00 Wita, koban langsung dimandikan dan dishalatkan. Suasana duka menyelimuti keluarga korban.
Dikatakan Tohir, konflik antara massa Ngali-Renda sesungguhnya bukanlah warisan tradisi. Namun, dipicu persoalan pribadi, yang kini membias membawa nama desa.    Bentrokan dua warga mestinya tidak terulang lagi, seandainya hasil kesepakatan damai 26 Januari 2009 lalu dilaksanakan. Diantara kesepakatan itu, yakni membangun Posko di perbatasan desa. Namun, sekian lama perdamaian berlalu, tidak ada realisasinya.
Dia menilai, pemerintah daerah tidak langsung merespons keinginan membangun Posko itu. Kini setelah bentrokan terulang lagi, pembangunannya pun belum jelas. “Ada juga kesepakatan waktu itu, yakni adanya forum melibatkan kedua tokoh desa tersebut. Nyatanya tidak ada hingga saat ini. Saya justru melihat persoalan ini di mata pemerintah bernuansa politis,” ujarnya.
Katanya, jika saja forum yang melibatkan dua tokoh desa itu telah lama terbentuk, maka persoalan ini dapat diminimalissai, sehingga tidak meluas. Pemerintah juga dinilainya lamban bergerak, baru mengupayakan damai, ketika sudah jatuh korban.
Waka Polres Bima, Kompol Djumarlan, mengatakan tidak ada kekuatiran setelah ada warga Ngali yang tewas dan tetap menyiagakan petugas di lapangan. Sebelumnya sudah ada kesepakatan yang terbangun antara dua warga. “Jika ada yang bertindak, maka kelompok di dua desa itu mengupayakan pencegahan,” katanya kepada wartawan di Polres Bima. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar