Minggu, 25 Oktober 2009

Perlu Cari Jalan Tengah untuk Masalah Tambang

Bima, Bimeks.-
Gelombang aksi penolakan penambangan di wilayah Kabupaten Bima belakangan ini, mendapat perhatian dari Anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Syafruddin, ST. Duta PAN dari daerah pemilihan NTB ini menilai perlu dicarikan jalan tengah.
Komisi VII sendiri, kata dia, salah satunya menangani masalah penambangan. Baginya semua masalah ada solusinya. “Saya sempat menyaksikan di televisi aksi penolakan mangan di Bima. Saya menganggap perlu adanya win-win solution antara Pemerintah dan Masyarakat,” katanya kepada wartawan di Kelurahan Nae, Sabtu (24/10).
Keterbukaan antara masyarakat dan pemerintah harus ada. Jika yang dipersoalankan adalah dampak lingkungannya. Pemerintah harus membeberkan ada dampak yang ditimbulkan dan bagaimana upaya penanggulangannya. Hal itu dilakukan agar masyarakat memahami damak dan solusinya serta apa manfaatnya bagi mereka.
Menurutnya ruang dialog itulah yang harus dibuka. Selain itu perlu juga memperhitungkan berapa pemasukan untuk daerah atas aktivitas penambangan, demikian juga kontribusinya bagi masyarakat. Jika kurang menguntungkan, lebih baik penambangan tidak dilanjutkan. “Dampak harus disampaikan kepada masyarakat, jangan sampai mereka terus dihantui. Mungkin hal ini yang belum dilakukan pemerintah,” ujarnya.
Masyarakat yang menolak juga, kata dia, perlu memberikan argumentasi yang jelas kepada pemerintah mengapa menolaknya. Perlu juga menunjuk lembaga indpendent untuk meneliti sebelum kegiatan penambangan dilakukan. Hasilnya bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah dan diinformasikan kepada masyarakat.
Dia sendiri berjanji akan mencoba menengahi persoalan ini. Sekaligus mempelajari atau menyurvey semua kontrak penambangan yang ada di Indonesia.
Mengenai penambangan pasir besi, Syafruddin, akan mempelajarinya. Menurutnya perlu evaluasi ulang, meneliti kembali kandungan pasir besi. Apakah layak untuk dieksploitasi atau tidak.
Hal lain yang diutarakannya, kata dia, tentang kemungkinan rencana kenaikan BBM oleh pemerintah. Diharapkannya dalam waktu dekat kebijakan itu tidak diambil oleh pemerintah pusat. “Rencana kenaikan itu akan kami evaluasi di komisi tujuh,” janjinya. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar