Minggu, 25 Oktober 2009

Tujuh Bengkel TDI dapat Bantuan

Kota Bima, Bimeks.-
Sebanyak tujuh bengkel yang sudah memiliki Tanda Daftar Industri (TDI) di Kota Bima, mendapat bantuan peralatan perbengkelan dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima. Bantuan itu berupa mesin industri, seperti mesin kompresor, bor duduk, gurinda, satu unit kunci lemari, mesin tambal ban mobil manual, mesin blance serta mesin pemotong kawat baja. Bantuan diserahkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian, Muhaimin, SE.
Dikatakan Muhaimin, bantuan mesin itu dari Dirjen IAAT Diskoperindag Pusat. Sebelum memberi bantuan, survey terlebih dahulu dilakukan pada bengkel yang akan mendapatnya. Baik kelayakan maupun aktifitas perbengkelan. “Pemberian itu dilakukan hanya untuk bengkel yang memiliki TDI,” katanya di kantor Diskoperindag Kota Bima, Sabtu (24/10).
Dari tujuh bengkel yang mendapat bantuan diantaranya, Bengkel Las Ebit milik Nur Wahyudin asal Kelurahan Lewirato. Mereka mendapat bantuan satu unit bor duduk. Bengkel Format milik Lukman Haris asal Kelurahan Paruga, mendapat bantuan satu unit kompresor dan satu unit kunci sock. Bengkel Khairil, milik Khairil asal Kelurahan Tanjung, mendapat bantuan satu unit kompresor dan mesin tambal ban mobil manual. Bengkel Albes Motor di Kelurahan Melayu mendapat bantuan satu unit kunci dan lemari, sedangkan yang lainnya belum datang mengambil bantuan.
Pihaknya tetap mengawasi pemanfaatan alat itu. Ketika pihak bengkel tidak mempergunakannya dengan baik maka akan ditarik dan dialihkan ke bengkel lain yang memiliki TDI. “Semua barang itu adalah milik Negara, maka pemilik bengkel yang sudah mendapatkannya wajib merawat dan mempergunakan dengan maksimal, tidak boleh dipindah tangankan atau diperjual belikan, karena setiap enam bulan sekali akan dilaporkan ke pusat,” ujarnya
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan membentuk tim untuk mengawasi penggunaan mesin itu. “Kalau kita mempergunakan dengan baik, maka akan datang lagi bantuan yang lebih besar, seperti mesin inti daerah,” lanjutnya.
Terkait dengan mesin itu Muhaimin menjelaskan bahwa Kota Bima memiliki ribuan pengrajin tenun ikat. Maka diharapkan adanya kerja sama yang baik antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, DPRD Kota Bima dengan Diskoperindag, untuk mendatangkan mesin inti daerah itu. “Pada prinsipnya kita dan daerah lain, untuk saat ini dari sektor ekonomi lebih mengembangkan sektor jasa dan industri”. harapnya. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar