Selasa, 27 Oktober 2009
Kantor Desa Nata Dipalang Warga
Bima, Bimeks.-
Warga Desa Nata Kecamatan Palibelo memalang kantor desa setempat, Selasa (27/10). Pemalangan itu lantaran Kepala Desa (Kades), Yusuf Usman, tak bersedia berdialog. Aksi itu menuntut penjelasan aliran dana yang masuk ke desa setempat, termasuk berbagai bantuan pemerintah.
Sekretaris Desa (Sekdes) Nata, Muhtar Ahmad membenarkan aksi pemalangan tersebut, mulai pukul 08.00 Wita dengan massa sekitar 100 orang. “Saya terpaksa berhadapan dengan warga karena Kepala Desa belum masuk kantor,” ujarnya via handphone (HP), Selasa.
Meski berusaha menjawab tuntutan, katanya, namun warga tetap meminta Kades dihadirkan. Muhtar meminta warga bersabar, namun hampir satu jam ditunggu, Kades tidak muncul. Permintaan warga untuk menjemput Kades di kediamannya dipenuhi dengan mengutus Kaur Umum, Ilyas.
Beberapa saat kemudian, Ilyas melalui telepon menghubunginya dan menyatakan Kades berhalangan karena akan berangkat ke Raba Bima untuk urusan pemeriksaan oleh Inspektorat. Jawaban Kades tidak diterima warga. Pintu utama kantor dipalang dengan kayu. Bersama staf desa tidak ada yang berani menghalangi. “Apalagi saat itu tidak ada aparat yang bersiaga,” ujarnya. Katanya, segel diperkirakannya akan dibuka sampai ada penjelasan dari Kades tentang transparansi dana. Sebelumnya warga juga pernah aksi serupa. (BE.16)
Warga Desa Nata Kecamatan Palibelo memalang kantor desa setempat, Selasa (27/10). Pemalangan itu lantaran Kepala Desa (Kades), Yusuf Usman, tak bersedia berdialog. Aksi itu menuntut penjelasan aliran dana yang masuk ke desa setempat, termasuk berbagai bantuan pemerintah.
Sekretaris Desa (Sekdes) Nata, Muhtar Ahmad membenarkan aksi pemalangan tersebut, mulai pukul 08.00 Wita dengan massa sekitar 100 orang. “Saya terpaksa berhadapan dengan warga karena Kepala Desa belum masuk kantor,” ujarnya via handphone (HP), Selasa.
Meski berusaha menjawab tuntutan, katanya, namun warga tetap meminta Kades dihadirkan. Muhtar meminta warga bersabar, namun hampir satu jam ditunggu, Kades tidak muncul. Permintaan warga untuk menjemput Kades di kediamannya dipenuhi dengan mengutus Kaur Umum, Ilyas.
Beberapa saat kemudian, Ilyas melalui telepon menghubunginya dan menyatakan Kades berhalangan karena akan berangkat ke Raba Bima untuk urusan pemeriksaan oleh Inspektorat. Jawaban Kades tidak diterima warga. Pintu utama kantor dipalang dengan kayu. Bersama staf desa tidak ada yang berani menghalangi. “Apalagi saat itu tidak ada aparat yang bersiaga,” ujarnya. Katanya, segel diperkirakannya akan dibuka sampai ada penjelasan dari Kades tentang transparansi dana. Sebelumnya warga juga pernah aksi serupa. (BE.16)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar