Minggu, 25 Oktober 2009

Penataan Taman harus Sesuai Kebutuha Warga 

Kota Bima, Bimeks.-
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bima yang sedang intens menata taman pada sejumlah sudut kota, mendapat tanggapan beragam dari warga. Ada yang setuju dengan konsep penataannya, ada juga yang mengeritisinya.
Warga Kelurahan Dara Kota Bima, Maxwell, mengapresiasi kinerja Pemkot Bima yang selama ini intens menata taman pada berbagai tempat yang dianggap strategis. Upaya pemerintah itu merupakan langkah inovatif untuk menciptakan paru-paru Kota Bima yang sehat dan indah. “Hanya saja, konsep penataannya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” sarannya Sabtu (24/10).
 Dijelaskannya, konsep penataan taman kota yang ideal tidak hanya memperhatikan aspek keindahan untuk ditonton saja. Tetapi, harus indah dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu, penataan taman kota harus maksimal, tidak boleh setengah-setengah. “Harus ada lampu penerangan, air mancur, tempat peristrahatan, tempat parkir dan aksesoris-aksesoris lain yang bisa dipakai untuk memperindah taman,” katanya.
Tidak demikian halnya dengan Zaki. Warga Kelurahan Paruga Kota Bima ini menyayangkan konsep penataan taman yang diterapkan pada beberapa tempat. Dia menilainya tidak efektif bagi masyarakat.
  Dicontohkannya, lapangan Serasuba yang terletak di jalan Soekarno-Hata dan jalan Sulawesi yang kini sedang dalam penataan, konsep penataan itu merugikan masyarakat. Pasalnya, trotoar yang selama ini digunakan oleh masyarakat pejalan kaki, telah ditutup dan di atasnya dibangun pagar besi. 
“Ini kan sangat menyulitkan warga pejalan kaki yang hendak ke pasar atau ke tempat lain melalui jalan itu,” katanya, Sabtu (24/10). (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar