Kamis, 29 Oktober 2009

Mahasiswa dan Aparat Keamanan Bentrok lagi

Kota Bima, Bimeks.-
Aksi unjuk rasa menyorot oknum pejabat yang diduga terlibat perselingkuhan, kembali muncul Kamis (29/10). Kali ini dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Mbojo Bima. Dalam aksi itu, massa dan mahasiswa bentrok.
Sebelumnya, Rabu (28/10) malam, Bupati Bima memutuskan mencopot Kadistamben, Drs Syahbudin, dari jabatannya.
Sejak awal aksi terjadi mulai menunjukkan ketegangan. Ketika beberapa mahasiswa berusaha berorasi di atas tembok pagar kantor Pemkab Bima. Aparat pun memaksa mereka turun dan berorasi di bawah. Mahasiswa lainnya protes. Sempat terjadi aksi saling dorong dengan aparat.
Waka Polresta Bima, Kompol Aidin, meminta pasukannya tenang dan bertahan. Situasi pun kembali tenang dan mahasiswa berorasi secara bergantian. Mereka juga sempat membakar kardus bekas air mineral. Ketegangan kembali terjadi, aparat polisi yang mencoba memediasi menyampaikan jika Bupati Bima tidak berada di tempat. Aparat menyampaikan, Bupati meminta massa menunggu, namun melalui perwakilan.
Rupanya, mahasiswa tidak bisa menerima hal itu. Aksi saling dorong pun kembali terjadi. Kali ini berujung bentrok, ketika kedua belah pihak saling ngotot. Mahasiswa melarikan diri, beberapa diantaranya mereka terjatuh.
Aparat Kepolisian sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara. Mahasiswa membalas dengan lemparan. Polisi pun kian mengejar mahasiswa, beberapa diantaranya terkena bogem mentah.
Seorang pengunjuk rasa yang diduga provokator diamankan polisi. Melihat temannya diseret aparat, mahasiswa lainnya meminta melepaskannya. Ketegangan terus berulang, hingga aparat pun melepaskan mahasiswa itu.
Kekesalan terlihat pada wajah aparat. Namun, situasi kembali tenang dan sama-sama berjanji menggelar aksi damai. Saat itu Waka Polresta Bima, Komisaris Polisi (Kompol) Aidin, menyampaikan ke mahasiswa jika Bupati Bima, H Ferry Zulkarnain, ST, hanya meminta perwakilan lima orang. Mahasiswa menolak persyaratan itu dan meminta agar ditemui.
Akhirnya mahasiswa diterima oleh Bupati Bima di halaman kantor Pemkab Bima. Kepada mahasiswa, Ferry menegaskan telah mengambil sikap tegas terhadap Syahbudin dan mencopot jabatannya. “Saya tidak main-main untuk urusan ini,” katanya.
Bahkan, saat itu, kepada mahasiswa diperlihatkan SK pemecatan tersebut. Setelah puas dengan penjelasan Bupati, akhirnya massa membubarkan diri. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar