Jumat, 30 Oktober 2009

“Mestinya RSUD Bima jangan Kebal Keluhan...”

Kota Bima, Bimeks.-
Aksi pencurian kerap “menjamah” Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Hampir setiap bulan terjadi sehingga menimbulkan efek psikologis atau ketakutan bagi pengunjung dan pegawai setempat. Mereka mendesak pemerintah dan manajemen RSUD Bima memberikan perhatian serius terhadap sistem keamanan. Tidak hanya pengujung umum, pasien dan sejumlah keluarganya mendesak manajemen RSUD Bima meningkatkan sistem keamanan di lokasi perparkiran dan ruangan. “Bila perlu setiap sudut rumah sakit harus ada kamera pemantaunya (CCTV, Red),” desak Asti, pengunjung RSUD Bima di Rabadompu, Jumat (30/10).
Meksi tak pernah menjadi korban, Asti mengaku beberapa waktu lalu nyaris kehilangan sepeda motor di RSUD Bima. Saat itu motor yang diparkir berpindah dari posisi semua, padahal kendaraannya telah dikuncinya. “Mungkin karena saya keluarnya lebih cepat, sehingga yang mau ambil motor saya itu belum sempat membawanya kabur. Jangan sampai cerita seperti ini terulang lagi, mestinya RSUD Bima jangan kebal dengan keluhan kami. Sudah banyak yang mengeluh kehilangan barang,” katanya.
Warga lainnya, Ade, mengaku trauma ke RSUD Bima terutama pada malam hari. Beberapa waktu terakhir ini, aksi pencurian cenderung meningkat. Terakhir sepengetahuannya, keluarga pasien di ruang VIP A kehilangan uang dan telepon selularnya. “Kalau nggak penting-penting amat, mungkin lebih baik nggak usah ke rumah sakit. Apalagi kalau malam hari,” katanya.
Ade mengatakan, semestinya petugas parkir bertanggung jawab dengan sejumlah aksi pencurian motor di lokasi itu. Apalagi, terkadang petugas parkir menarik biaya hingga Rp1.000/motor.
“Kami juga mau minta karcis, nggak ada karcis yang bisa mereka berikan, sementara kami juga buru-buru. Mestinya pemerintah juga buka mata dengan kondisi ini, jangan tunggu korban lainnya lagi,” katanya.
Belum lama ini, pencuri membawa kabur uang jutaan rupiah dan dua unit telepon selular milik keluarga pasien VIP A RSUD Bima. Kenyataan itu diakui Kepala Humas RSUD Bima, dr H Sucipto.
Diakuinya, bukan saja di VIP A, aksi pencurian di RSUD Bima kerap terjadi. Beberapa waktu lalu, membawa kabur motor petugas keamanan setempat dan telepon selular milik perawat. “Hampir terjadi setiap bulan, kami tidak menampik itu,” ujar Sucipto, beberapa hari lalu.
Secara umum, sistem keamanan di RSUD Bima diakui Sucipto masih sangat lemah. Dari segi petugas, hanya tercatat sembilan orang, padahal beban kerja dan luas ruangan yang harus diawasi banyak. “Itu pun mereka di-rolling tiga orang tiga orang,” katanya. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar