Minggu, 25 Oktober 2009

Tujuh Rumah di So Nggela Dilabrak Angin Kencang 

Kota Bima, Bimeks.-
 Angin kencang yang terjadi kamis (22/10) di lingkungan So Nggela Kelurahan Jatiwangi Kota Bima, menghancurkan pemukiman warga setempat. Akibatnya, tujuh rumah warga rusak parah. Peristiwa itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah itu sekitar pukul 14.00 Wita.
 Berdasarkan data pihak Kelurahan Jatiwangi, peristiwa itu mengakibatkan enam rumah milik warga di RT 25 rusak parah pada bagian atapnya. Satu rumah yang belakangan diketahui milik Fitriati Syafrudin, hancur hingga rata dengan tanah. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pantauan Bimeks, warga masih trauma dengan kejadian itu. Beberapa warga yang rumahnya hancur, untuk sementara waktu tinggal di rumah kerabatnya yang luput dari terjangan angin.
Ada warga yang sedang membenahi atap, ada juga yang membiarkannya begitu saja. Termasuk rumah Fitriati Syafrudin yang hancur hingga rata dengan tanah, dibiarkan begitu saja.
 Bagaimana kejadian itu berlangsung? Fitriati menceritakan, sebelum angin kencang menerjang rumahnya hingga rubuh, bersama ibu mertua dan kakak iparnya sedang istirahat dalam rumah. Saat itu hujan deras mengguyur hingga suasana menjadi gelap.
Sesaat kemudian, sekitar sepuluh menit hujan mengguyur, tiba-tiba dari arah laut muncul pusaran angin bertiup sangat kencang menghantam setiap rumah warga yang dilewatinya. Sontak menyebabkan semua warga berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri. 
“Saya kaget tiba-tiba rumah saya goyang seperti diguncang gempa. Saya sama mertua dan kakak ipar panik, kami langsung keluar rumah,” katanya Sabtu (24/10).
Pascainsiden itu, Fitriati hanya pasrah. Sambil mengharapkan ada bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumahnya. “Apalagi sekarang sudah musim hujan. Kami butuh rumah untuk berlindung dari air hujan,” ujarnya sedih.
 Tim dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) serta Kelurahan Jatiwangi telah meninjau lokasi kejadian. Tidak bisa dipastikan berapa nilai kerusakan material yang dialami warga. Untuk penanggulangannya, belum dipastikan kapan diberikan untuk bantuan tanggap darurat. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar