Jumat, 30 Oktober 2009

Ciuman, Mahasiswa STKIP Bima Diusir

Kota Bima, Bimeks.-
Unjuk kemesraan remaja semakin tak terkendali. Tak peduli tempat umum, bahkan pada pusat pendidikan sekali pun. Perbuatan itu diakui dipergoki oleh pihak SMKN 2 Kota Bima, Rabu (28/10) lalu, dan melibatkan sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima semester 1.
Akibatnya, sejumlah calon pendidik itu terpaksa diusir keluar pihak sekolah setempat. Pintu gerbang pun ditutup. Namun, siapa nama sejumlah pasangan muda-mudi itu tak diungkapkan.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Bima, Nur Dahlan, SPd, mengaku kecewa dengan perbuatan sejumlah oknum calon pendidik itu yang menampilkan adegan yang tak sepantasnya di lokasi umum. Apalagi, di tempat mereka menimba ilmu. “Sangat kami sesalkan, karena mereka itu calon pendidik. Sebagai pendidik, kami sangat geli melihat perilaku mereka yang tak pantas,” sorot Nur Dahlan di sekolah setempat, Jumat ( 30/10).
Dituturkan Dahlan, sekitar pukul 14.00 Wita Rabu lalu bersama sejumlah guru memergoki sejumlah mahasiswa itu sedang berciuman, beberapa diantaranya ada yang sedang bercumbu rayu. Melihat tontonan yang sedap itu, Dahlan mengaku langsung mengusir keluar sejumlah mahasiswa itu dari SMKN 2 Kota Bima dan menutup gerbang sekolah. “Perbuatan itu juga langsung kami laporkan kepada pihak STKIP,” katanya.
Diakuinya, dalam setahun teakhir STKIP Bima menggunakan gedung sekolah itu untuk kegiatan kuliah bagi mahasiswa semester dua. Selain STKIP, juga digunakan oleh Akademi Teknik Bima (ATB).
Bagaimana reaksi pihak STKIP Bima? Dikonfirmasi terpisah, Pembantu Ketua III Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, Drs Jasman, MPd, menganggap pengusiran mahasiswa itu hanyalah kegagalan komunikasi pihaknya dengan sekolah itu. “Hal itu sudah kami koordinasikan dengan pihak SMKN 2 sejak kemarin, itu terjadi karena miss comunication saja,” katanya di di SMPN 5 Kota Bima, Jumat.
Mengenai laporan perbuatan tidak senonoh intelektual muda itu, Jasman mengaku kaget. Kasus itu belum diketahuinya. Namun, dipastikannya akan disikapi serius dan mengomunikasikannya dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Bima. “Kalau memang seperti itu yang terjadi, kami akan membina mahasiswa,” ujar Jasman.
Menurut Jasman, perbuatan seperti yang dilaporkan itu bukanlah hal baru dan tidak lagi menjadi rahasia, namun sudah mengakar sejak lama. Diakuinya, kerap menerima laporan masyarakat soal perilaku mahasiswa. “Itu adalah ekspresi mahasiswa sudah lama terjadi, itu menjadi tugas bersama masyarakat dan kita untuk mengubahnya,” katanya.
Dikatakannya, sebagai langkah konkrit mengubah perilaku buruk itu, beberapa waktu lalu STKIP Bima berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan lingkungan Mande untuk menerapkan jam malam bagi kunjungan kos atau kontrakan di lingkungan itu. Hal itu untuk mencegah tindakan negatif mahassiwa almamater kuning itu. (BE.17)

1 komentar:

  1. Semua harus prokaktif terhadap masalah ini, ini hanya yang mencuat ke permukaan. Runtuhnya moral mahasiswa Bima sudah menjadi masalah yang serius dan membutuhkan penangan dari semua pihak. mungkin harus ada penangan khusus dari Pemkot Bima untuk lebih proaktif terhadap masalah ini dengan cara menertibkan pembangunan kost-kost-an dengan standar tertentu yang berikut mungkin menasang lampu ditempat-tempat tertentu yang rawan untuk di manfaatkan bermesraan ria misalnya di sepanjang Jln Ama Hami dll..., ini semua mejadi titik awal rusaknya moral generasi.....

    BalasHapus