Rabu, 28 Oktober 2009

Dispertanak Didik Masyarakat Petani

Kota Bima, Bimeks.-
Ada saja ikhtiar Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Dispertanak) Kota Bima dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. Caranya mendidik masyarakat petani melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Jagung (SLPTTJ) untuk menghadapi musim kering (MK-2) dan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi (SLPTTP) untuk menghadapi musim hujan (MH).
Sekretaris Dispertanak Kota Bima, Ir Darwis H Yusuf, mengatakan, pembinaan seperti itu untuk membina masyarakat petani agar mengetahui teori dan langsung dipraktikan. Petani belajar secara bertahap pengolahan tanah di dalam ruangan, kemudian memraktikan teknik penggarapan tanah yang benar di lapangan hingga memahaminya.
Dia mencontohkan, petani harus mengetahui bagaimana teknik menggarap tanah untuk tanaman jagung yang umurnya sekitar dua bulan lebih tepat. Kalau ini sudah dipraktikkan dengan baik, maka tahapan pembelajaran berikutnya adalah tata cara penanaman yang tepat. “Jika teori sudah dipelajari petani diajak bekerja dan memraktikan ilmu itu di lapangan,” ujarnya di kantor setempat, Selasa (28/10).
Demikian juga mengenai tata cara pengairan, pemupukan, dan seterusnya. Cara itu mudah dipahami oleh masyarakat petani. Tidak hanya itu, jelasnya, teori mengenai tahapan awal hingga akhir mengenai penanaman jagung dan padi secara benar, diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan.
Katanya, demikian juga dengan sarana alat dan mesin pertanian, seperti kontraktor, terpal, dan lain. Intinya, petani itu memahami, mengetahui, dan berhasil. Tidak sekadar menanam seperti kebiasaan setiap tahun, tetapi mereka paham teknik bertani yang tepat. “Kita berharap seratus lebih kelompok tani di Kota Bima secara bertahap bisa mengikuti sekolah praktis itu,” katanya.
Tujuan akhir dari pendidikan itu, diharapkan peningkatan produksi. Kalau produksi meningkat maka pendapatan petani akan meningkat. Jika pendapatan petani meningkat akan menyejahterakan petani itu sendiri.
Selain itu, katanya, Dispertanak juga tetap memerhatikan berbagai program untuk kebutuhan air minum ternak dengan membangun irigasi, seperti embung kecil pada beberapa lokasi. Kemudian pembuatan sumur dangkal dan sumur dalam, dan lainnya. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar