Jumat, 23 Oktober 2009

Puskesmas Plus di Dodu, Bayar Hutang Pemkot Bima

Kota Bima, Bimeks.-
Wali Kota Bima, Drs HM Nur A Latif, meletakkan batu pertama pembangunan Puskesmas Plus di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasane Timur, Kamis (22/10). Puskesmas ini nanti akan menyediakan sarana kesehatan yang sama dengan Puskesmas di Kelurahan Paruga dan Kecamatan Asakota.
Pembangunan Puskesmas berlantai dua dan berlokasi di jalan lintas Bima-Wawo ini menelan biaya lebih dari Rp6 miliar dari dana APBD dan bantuan pemerintah pusat.
Dalam sambutanya, Wali Kota mengakui keberhasilan pembangunan gedung Puskesmas itu tidak lepas dari sumbangsih masyarakat setempat menyerahkan tanah untuk dibayar pemerintah. Meski Pemkot Bima mempunyai dana besar untuk membangun, tetapi bila tidak ada lahan yang representatif maka sampai kapanpun tidak akan ada bangunan Puskesmas ini. “Terimakasih pada pemilik lahan,” ujarnya singkat.
Lokasi Puskemas Plus Rasanae Timur berdekatan dengan kantor camat, sekolah, dan fasilitas umum lainya. Selain itu, akses jalannya pun sangat mudah, karena berada di jalan utama.
Kepada kontraktor pelaksana dan konsultan, secara khusus Wali Kota Bima meminta agar memperhatikan kualitas pekerjaan. Jangan hanya mengejar keutungan semata, lantas mengeyampingkan kualitas dan mutu bangunan. Apalagi, kata Nur Latif, dana yang digunakan untuk pembangunan diperoleh dengan susah payah dan melalui perjuangan panjang ke Jakarta. “Jangan khianati daerah dan rakyat ini. Hargai pemerintah yang banting tulang mendatangkan dana untuk pembangunan. berikan karya terbaik, agar jasa Anda dikenang sepanjang jaman,” pintanya.
Wali Kota Bima berharap mutu bangunan bagus, sehingga umur bangunan mencapai puluhan tahun. Dia meminta agar kontraktor dan pekerja harus memprhatikan betul mutu pengerjaannya.
Kepada masyarakat sekitar, Nur Latif meminta agar menjaga aset, karena bangunan yang nanti berdiri megah bukan milik pemerintah saja, tetapi juga milik masyarakat Kota Bima dan untuk keperluan masyarakat. “Mari kita jaga bersama apa yang telah susah payah kita bangun. Karena ini dibangun dari dana rakyat juga,” ujarnya.
Bagi perawat dan dokter, diminta senantiasa melayani yang terbaik dengan tidak melihat status sosial dan tingkat ekonomi. “Perlakukan pasien dengan manusiawi, dengan ramah sopan dan santun. Itu merupakan obat termanjur bagi yang sakit,” harapnya.
Dia mengakui masih mendapat laporan masyarakat berkaitan dengan rendahnya mutu pelayanan paramedis di rumah sakit dan Puskesmas Kota Bima. “Jangan hanya bangunan dan fasilitasnya yang bagus, tetapi lebih dari itu, harus ditunjang dengan peningkatan mutu pelayanan. Pasien adalah raja. Layani dengan baik,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Sarjan, APt, dalam laporannya menjelaskan, rencana membangun sudah lama, namun terkendala dana dan pembebasan lahan. Berkat kearifan masyarakat, niat pemerintah untuk mendekatkan pelayaan kesehatan dengan sarana dan prasarana yang memadai bisa terwujud. “Ini karena ada harmoni hubungan antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Katanya, pembangunan Puskesmas Plus itu juga membayar hutang Pemkot Bima dalam pemerataan penyiapan sarana kesehatan. Seluruh kecamatan di Kota Bima sudah menikmati pelayanan kesehatan yang memadai, dengan dibangunnya beberapa Puskesmas Plus di Asakota, Rasanae Barat Mpunda maupun Raba.
“Kini masyarakat Rasanae Timur, bahkan Kabupaten Bima dalam waktu tidak terlalu lama akan mendapatkan layanan kesehatan yang cepat terjangkau dan murah,” ujarnya. (BE.14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar