Selasa, 20 Oktober 2009

Kloter CJH Kota Bima masih Bermasalah

Kota Bima, Bimeks.-
Belum tergabungnya calon jamaah haji (CJH) Kota Bima dalam satu kelompok terbang (Kloter) khusus, masih menyisakan persoalan. Apalagi, sebagian dari mereka ada yang bergabung dengan Kloter 80 Surabaya. Sebagian calon jamaah bergabung dengan Kabupaten Bima dan Sumbawa.
Penentuan penggabungan CJH itu sepenuhnya ditangani Provinsi NTB. Kepala Departemen Agama Kota Bima, Drs H Husni, MSi, sudah berjuang agar CJH Kota Bima bergabung dengan Kabupaten Bima atau Kabupaten Dompu saja. “Kita sudah perjuangkan secara maksimal, tetapi hasilnya tidak diindahkan oleh provinsi,” ujar Kepala Seksi Urais dan Penyelenggaraan Haji Indonesia Depag Kota Bima, Rusdy, SH, kepada Bimeks, Selasa (20/10).
CJH Kota Bima yang bergabung dengan jamaah di luar Bima, katanya, akan menyulitkan jamaah. Apalagi, masalah budaya, bahasa, dan penanganan jamaah oleh tim medis. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima juga akan mengefektifkan fungsi Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD), terutama mengurus jamaah bila sampai di tempat penginapan Arab Saudi.
Bagi jamaah yang bergabung dengan Kloter jamaah Kabupaten Bima, katanya, tidak soal karena sama-sama etnis Bima, demikian juga dengan Sumbawa akan mudah berkoordinasi karena masih satu provinsi. Tetapi, yang tergabung dengan Kloter Surabaya memang perlu dipikirkan, terutama pada masa mendatang.
“Kalau perlu kuota untuk calon jamaah haji Kota Bima bisa dijadikan satu Kloter saja,” kata mantan Kepala KUA Kecamatan Wawo ini.
Hingga kini, kata Rusdy, jumlah CJH Kota Bima sebanyak 300 orang dan siap diberangkatkan dengan bus 14 November 2009 sebanyak 223 orang, sementara 77 CJH akan menggunakan pesawat. “Kita berharap seluruh CJH Kota Bima hingga hari keberangkatan nanti tetap sehat untuk memenuhi panggilan Allah,” katanya. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar