Selasa, 20 Oktober 2009

Kabupaten Bima Raih Penghargaan Kelautan dan Perikanan

Bima, Bimeks.-
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima kembali mendapat pengakuan dalam membangun sektor perikanan tangkap. Keberhasilan itu diapresiasi dengan penghargaan Adibakti Mina Bahari Tingkat Nasional dari Presiden RI.
Penghargaan itu diraih Kelompok Pengusaha Pengolahan Kepiting Usaha Baru Dusun Daru Desa Bontokape Kecamatan Bolo dan diserahkan Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Freddy Numberi, di Sasono Langeng Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Jumat (16/ 10) atas keberhasilan meraih juara pertama tingkat nasional 2009.
Bupati Bogor, Jeneponto, dan Pasir Selatan juga mendapatkan penghargaan yang sama. Demikian juga penghargaan diberikan kepada Gubernur NTB dan tiga gubernur lainnya sebagai pembina nelayan dan pelaksana program kelautan terbaik.
“Selain tropi dan piagam, kelompok juga menerima hadiah uang tunai senilai 15 juta yang diterima oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaen Bima Ir Abidin Hamzah,” ujar Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Abdul Wahab, SH, dalam siaran pers, Selasa (20/10).
Prestasi itu, katanya, membanggakan bagi pemerintah dan masyarakat terutama sektor kelautan dan perikanan. Ini juga bukti komitmen dan konsistensi dalam program revitalisasi bidang perikanan, khususnya komoditi ikan tuna yang potensi kelestarian mencapai 126.170 ton dengan produksi sekitar 160.91 ton. Harganya mencapai Rp70.000./Kg dan dipasarkan keluar daerah, diantaranya Denpasar dan Surabaya.
Hasil laporan dari sebuah perusahaan Singapura secara nasional, katanya, target konsumsi protein asal ikan mencapai 26,29 kg/tahun, sedangkan Kabupaten Bima menargetkan konsumsi protein ikan pada tahun 2009 atau mencapai 21,74 persen/kg/kapita. Bila dilihat dari per tahun, sampai dengan tiwulan III baru mencapai 20.097 persen kg/kapita/tahun.
Untuk itu, jelasnya, diperkirakan Pencapaian Pembangunan di Bidang Perikanan pada tahun 2009 akan melampaui target sekitar 23,07 kg/kapita/tahun. Hal ini merupakan wujud kepedulian Bupati Bima dalam sektor perikanan dan juga merupakan salah satu program TIM Forikan yang diketuai langsung oleh Hj Indah Damayanti Puteri.
Katanya, begitu pula bila dilihat dari budidaya air laut di wilayah Kabupaten Bima yang memiliki potensi dalam mengembangkan mutiara mencapai 4.197 ha, baru dimanfaatkan oleh 5 perusahaan yaitu 1.097 persen yang tersebar di wilayah Kecamatan Sape, Lambu, dan Sanggar. “Budidaya mutiara ini merupakan usaha yang bersifat komersial sedangkan budidaya laut lainya adalah budidaya ikan kerapu,” katanya.
Ke depan, katanya, prospek komoditi budidaya ikan kerapu ini, banyak diusahakan oleh masyarakat dan kelompok pembudidaya yang berada di wilayah Kecamatan Sape dan Langgudu dengan potensi lestari mencapai 7,907 ha dan produksi rata-rata/tahun lebih kurang 10,207 ton/tahun.
“Untuk 2005 sampai 2009 jumlah kelompok pembudidaya ikan kerapu adalah 49 kelompok dengan jumlah nelayan sekitar 112 orang,” katanya.
Budidaya ikan kerapu ini, katanya, banyak nelayan menjual Rp300 ribu hingga Rp700 ribu/kg, sehingga bisa meningkatan taraf hidup masyarakat nelayan. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar