Selasa, 20 Oktober 2009

Harga Jual Kacang Ditawar lebih Tinggi

Kota Bima, Bimeks.-
Petani kacang tanah di Kelurahan Lampe dan Kodo Kecamatan Rasanae Timur, saat ini boleh tersenyum. Pasalnya, harga jual kacang yang sedang dipanen ditawar lebih tinggi dibanding pada musim panen yang sama tahun lalu.
Pantauan Bimeks, beberapa kawasan yang sedang panen kacang itu ada di So Tadi Niu, So Hidi Rasa, dan beberapa kawasan lain di Lampe dan Kodo. Tanaman itu meski terkendala air, tetapi mendapatkan hasil lumayan.
“Semula kita sangat kuatirkan gagal panen, tetapi dengan perjuangan menarik air dengan mesin, akhirnya tanaman kacang bisa dipanen,” ujar Mariam di So Niu, Senin (19/10).
Katanya, kacang yang sedang dipanen mulai ditawar pembeli di lokasi dengan harga sekitar Rp320 ribu hingga Rp350 ribu/karung. Harga itu masih dalam kondisi basah dan lebih tinggi dibandingkan dipanen tahun lalu ditawar hanya sekitar Rp270 ribu hingga Rp300 ribu/karung.
“Kita berharap harga itu tetap stabil, sehingga keringat dan biaya yang dikeluarkan sejak menggarap lahan hingga panen terbayarkan,” katanya.
Hal senada dikemukakan Maslah dan Raodah. Mereka gembira dengan tawaran itu, meski tidak jauh berbeda dengan harga tahun lalu, tetapi yang penting ada kenaikan. Mereka mengaku beberapa petani yang memanen mendapatkan belasan karung kacang.
“Soal biaya pengeluaran kita tak pernah perhitungkan, yang penting kita bisa bekerja dan mendapatkan hasil,” kata Maslah.
Mereka berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dapat membangun dam permanen yang tidak mudah diseret dan dijebol banjir. Lokasi dam yang paling bagus adalah di lokasi Diwu Monca, sedangkan dam Oi Kapao sering jebol dan tidak tahan banjir.
Terbukti hingga kini, katanya, petani masih bisa mendapatkan pengairan dari sana, meski harus dibagi dengan jumlah lahan yang banyak. “Saat ini semua warga yang memiliki lahan menyumbang dua sak semen untuk pembangunan dam itu,” katanya. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar