Kamis, 22 Oktober 2009

Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Mengeluh

Bima, Bimeks.-
Sebagian besar petani bawamg merah di Kecamatan Lambu Kabupaten Bima mengeluhkan anjloknya harga di pasaran.
Ismail, petani di so Sumi, mengaku panen kali ini merugi, karena harga bawang sekitar Rp400.000/kuintal, itu pun untuk ukuran yang besar. Padahal, saat membeli bibit harganya melambung berkisar Rp1 juta-Rp2 juta lebih. Belum lagi ditambah dengan obat-obatan dan biaya penanaman. “Saya berharap agar pemerintah mengupayakan kestabilan harga,” katanya di Lambu, Minggu (18/10) lalu.
Petani lainnya, Ahmad, mengaku belum menjual bawang saat ini, karena berdasarkan pengalaman biasanya harga bawang baru stabil sekitar bulan Januari atau Februari. “Lebih baik saya simpan dulu,” katanya di Lambu.
Adnan, petani lainnya di desa Naru Barat Kecamatan Sape juga bertahan dengan tidak melepas bawangnya meskipun seringkali diminta oleh para pembeli. Harga yang dinilainya belum layak adalah alasan utama mengapa hasil panennya itu masih disimpan.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh petani lainnya. Mereka mengaku saat ini harga penawaran sekitar Rp400.000 hingga Rp450.000/kuintal. Harga yang pantas menurut mereka minimal sekitar Rp750.000/kuintal. (K08)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar