Rabu, 11 November 2009

Warga Bonto Rubuhkan Rumah

Kota Bima, Bimeks.-
    Warga lingkungan Bonto Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima terpaksa merubuhkan tempat tinggalnya sendiri. Mengapa demikian? Kondisi rumah itu rusak berat setelah diguncang gempa pada Senin pukul 03.41 Wita.
Mereka menguatirkan jangan sampai bangunan yang sudah parah itu menimpa mereka pada suatu waktu dan mengancam jiwa.
    Pantauan Bimeks, rumah yang dirubuhkan kondisinya memang sudah rusak parah. Posisi bangunan yang retak terlihat besar dan miring, selain itu tidak layak dihuni. Mereka kuatir jika gempa muncul lagi, bangunan rumah itu akan runtuh dan mengancam nyawa.
    Petugas dari Tim Penertiban Kota Bima dan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI), turut membantu merubuhkan rumah warga itu. Nyaris terjadi insiden yang merenggut korban, saat evakuasi barang dari dalam rumah dilakukan. Penyebabnya karena sebagian bangunan ambruk. Mengetahui situasi gawat, mereka yang sedang memindahkan barang dari dalam rumah warga, berhamburan menyelamatkan diri.
    Kerusakan paling parah dialami rumah milik Agusman M Kasim. Tidak ada harapan lagi rumahnya bisa dipertahankan. Dia pun merelakannya, meski harus menghadapi kerugian besar.
   Demikian juga dengan Roseni, mengikhlaskan rumahnya dirubuhkan. Meski tidak ambruk saat gempa, namun  retakan rumahnya sangat parah menyebabkan dia tak ingin mengambil risiko. “Mau bagaimana lagi, sudah tidak bisa ditempati, jangan sampai gempa susulan rumah saya ambruk,” ujarnya di Bonto, Selasa (10/11).
    Hanya saja, diharapkannya, akan ada bantuan dari pemerintah untuk membangun rumahnya kembali. Untuk menghindari kerugian semakin besar, anggota TNI dan Tim Penertiban Kota Bima membantu menurunkan genteng rumah agar dapat digunakan lagi.
    Demikian juga dengan rumah Siti Aisyah (70 tahun) yang tewas akibat terkena reruntuhan tembok rumahnya, kondisinya parah. Salah satu sisi tembok rumahnya, jebol.
   Korban sudah dimakamkan oleh keluarganya pada Senin sore setelah nyawanya tak tertolong saat dirawat di RSUD Bima. Korban meninggal sekitar pukul 14.00 Wita.
Pantauan Bimeks, kemungkinan rusaknya bangunan itu karena  konstruksinya. Rupanya, bahan material cor, tidak semuanya menggunakan besi, namun sebagian dengan bambu. Akibatnya saat gempa mengguncang tidak terlalu kuat menahan getaran. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar