Senin, 23 November 2009

Menuju RSBI, SMPN 1 Benahi KBM

Kota Bima, Bimeks.-
Menjawab tantangan golobalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Bima berbenah diri dalam proses Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM). Saat ini, SMPN 1 Kota Bima salah satu dari beberapa sekolah di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencoba menerapkan Rancangan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Selain itu, SMPN 2 Mataram dan SMPN 4 Gerung Lombok Barat (Lobar) telah meraih predikat RSBI.
Kepala SMPN 1 Kota Bima, Abdul Karim, SPd, MPd, menjelaskan RSBI diterapkan untuk menjawab tantangan globalisasi Informasi dan Teknologi (IT) yang terus berkembang, sehingga siswa dituntut lebih maju dan berkembang. Selain itu, untuk menguatkan standar pendidikan yang berdaya saing internasional, terdiri dari proses KBM yang lebih maju dan berteknologi, sehingga siswa mampu mengembangkan diri dalam berbagai bidang pendidikan. “ Saya akan lakukan apapun untuk memajukan dunia pendidikan yang berdaya saing,” ujarnya Sabtu (21/11) lalu di SMPN 1 Kota Bima.
Dia menjelaskan, tujuan penerapan RSBI untuk melaksanakan pembelajaran berbasis ACT, pembelajaran MIPA bilingual atau penerapan berbagai bahasa. Saat ini, SMPN 1 akan mewajibkan seluruh guru bidang studi bisa mengoperasikan komputer dan mengakses internet, sehingga proses KBM lancar. “Saya telah mewajibkan guru untuk belajar komputer dan internet, masa guru lebih pintar dari siswanya?” kritiknya.
Dalam RSBI, katanya, siswa dibiarkan belajar sendiri dengan cara berdiskusi dan presentasi, didampingi guru bidang studi. Hal itu dilakukan pada waktu tertentu setelah melewati berbagai tahap pembelajaran awal yang dinilai sudah makhir dan sukses, sehingga bisa dilihat kemampuan siswa yang pada akhirnya dengan sendirinya dapat mengembangkan berbagai metode baru dalam dirinya.
Saat ini, diakuinya, SMPN 1 memiliki enam kelas RSBI tahap awal, kemudian akan dikembangkan secara keseluruhan. Dia berharap dukungan dari Wali Kota Bima Drs HM Nur A Latif menerapkan RSBI di SMPN 1 secara menyeluruh. “Kita patut bangga bahwa SMPN 1 Kota Bima merupakan sekolah percontohan untuk sekolah-sekolah yang lain baik di NTB maupun nasional,” ucapnya.
Mengenai berbagai kritikan masyarakat terhadap pembayaran komite yang dinilai tinggi, Karim mengaku hal itu dilakukan untuk memajukan pendidikan dengan kualitas yang lebih maju. Iuran itu tidak semata-mata pembayarannya dilakukan penuh untuk satu tahun, kelas satu dan dua hanya membayar sepuluh bulan, sedangkan kelas tiga membayar delapan bulan.
“Bagi siswa yang tidak mampu, saya mengijinkan untuk membayar sesuai kemampuannya. Saya siap pertaruhkan jabatan untuk memajukan kualitas pendidikan yang berdaya saing,” katanya. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar