Minggu, 29 November 2009

Mahasiswa Tuntut Penuntasan Berbagai Persoalan Daerah

Kota Bima, Bimeks.-
Massa Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Sukarelawan Pejuang Pembebasan Tanah Air (SPARTAN), mendesak pemerintahan Ferry Zulkarnain dan Usman AK segera menuntaskan semua kontrak politik pada Pemilu sebelumnya. Mereka menilai, masih banyak persoalan yang belum dituntaskan hingga masa akhir jabatan.
Dua elemen mahasiswa itu berunjuk rasa di perempatan jalan Talabiu-Dore, bahkan memblokir jalan sehingga arus lalulintas macet. Apalagi, hanya ada seorang aparat kepolisian yang berjaga dan tidak bisa mengatasi aksi mahasiswa itu.
Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan atas deretan persoalan yang membelit daerah ini. Seperti penuntasan konflik Renda-Ngali yang perlu segera diwujudkan, agar konflik tidak muncul lagi. Selain itu, M Amin Nasarudin, koordinator lapangan (Korlap) dalam pernyataan sikapnya, meminta pencabutan ijin penebangan kayu (IPK) Tambora, karena hanya merusak hutan. Pemerataan alokasi pupuk bagi petani dan percepatan pemindahan ibukota Kabupaten Bima.
Amin juga menuntut janji pemerintah segera menyertifikatkan tanah tukar- guling rakyat untuk jalan Talabiu-Dore. Mencabut ijin operasional penambangan mangan di Langgudu. “Tuntaskan semua kontrak politik yang pernah ditandatangani pada Pilkada 2005 lalu,” pintanya.
Diingatkannya, jangan sampai momentum Pilkada hanya menjadi ajang meninabobokkan rakyat dan kepuasan kekuasaan saja. Menurutnya, kesadaran rakyat dalam partisipasi Pemilu ternyata tidak menyadarkan pemimpin untuk memahami penderitaan masyarakat. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar