Senin, 30 November 2009

Ruang Tunggu Puskesmas Mpunda, Bocor

Kota Bima, Bimeks.-
Diguyur hujan sehari, ruang tunggu gedung baru Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mpunda seluas 60 meter persegi bocor. Bangunan yang diserahterimakan empat bulan lalu itu ternyata tidak tahan air. Hal itu dibenarkan Kepala Puskesmas Mpunda, drg Budi Prabowo.
Tetapi, katanya, hingga saat ini pelayanan masih tetap berlangsung, hanya saja seluruh pasien merasa tidak nyaman karena nampak terlihat kotor.
Pantauan Bimeks, hingga Senin (30/11), masih terlihat tetesan air yang mengalir deras pada bagian atap ruang tunggu.
Budi mengaku pernah mengingatkan kepala tukang, Ahmad, sekitar Juli 2009 lalu agar berhati-hati mengecor beton. Banyak pengerjaan semacam itu dikeluhkan bocor. Tetapi saran itu dijamin Ahmad, bahwa kualitas pengerjaannya tidak diragukan lagi.
“Saya sudah ingatkan kepala tukang agar coranya harus bagus, karena saya menilai untuk pengerjaan semacam itu di Bima banyak dijumpai hal semacam ini,” ujarnya di Puskesmas Mpunda, Senin (30/11).
Katanya, kebocoran itu diduga cor tidak padat dan kemiringannya kurang. Selain itu, pengerjaan gedung baru untuk cor bagian ruang tunggu tidak dilapisi dengan water proof, sehingga baru diguyur hujan sekali semuanya bocor.
Mengenai pelaksana proyek itu, Budi tidak mengetahuinya, karena pengerjaan itu tanggungjawab Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima. Puskesmas hanya menempatinya saja sebagai pusat pelayanan. Dalam waktu dekat, segera melaporkan masalah itu pada Dikes untuk disampaikan pada pelaksana proyek agar secepat mungkin membenahinya. “Saya kira mungkin gedung itu masih dalam tahap perawatan,” ucapnya.
Nurjanah, pasien asal Kelurahan Penaraga, mengaku kesal dengan keadaan itu. Katanya, baru kali in melihat Puskesmas yang kotor di Kota Bima. Kondisi itu dinilainya tidak sehat. “Bukannya kami datang berobat, tapi malah disuguhi penyakit,” ujarnya.
Selain itu, dia menyorot kualitas pengerjaan bangunan itu yang tidak seharusnya berkualitas rendah. “Saya berharap agar para pelaksana proyek tidak mengambil keuntungan yang lebih besar, sehingga kualitas bangunan tidak bagus,” harapnya. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar