Rabu, 25 November 2009

Komisi II Rakor Antisipasi Kelangkaan Pupuk

Bima, Bimeks.-
Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk pada musim tanam tahun 2010 mendatang, Komisi II DPRD Kabupaten Bima menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan perwakilan PT Pupuk Kaltim dan distributor. Namun, Rakor kemarin ditunda, lantaran pihak Pupuk Kaltim tidak datang.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima, H Ahmad, SP, mengatakan ketidakdatangan perwakilan Pupuk Kaltim karena alasan ada agenda di Sumbawa. Padahal, sebelumnya sudah disurati dan sidang akan dilanjutkan Rabu pekan depan. “Kami membutuhkan kehadiran pihak Pupuk Kaltim karena sebagai produsen pupuk urea,” katanya kepada wartawan di DPRD Kabupaten Bima, Rabu.
Ditambahkannya, rapat itu juga seyogyanya untuk membicarakan masalah harga pupuk bersubsidi di tingkat masyarakat. Ada kecenderunagn sebagian tidak mengikuti aturan harga yang sudah ditetapkan.
Pembagian zona pendistribusian pupuk untuk distributor juga tidak merata. Selain jumlah pengecer yang menumpuk di wilayah Woha. “Kami melihat tidak seimbang jumlah pengecer pada masing-masing kecamatan,” katanya.
Keberadaan jumlah pengecer pada setiap kecamatan, katanya, sangat berpengaruh terhadap pendistribusian di tingkat petani. Harga pupuk sendiri di tingkat petani telah ditetapkan Rp60 ribu/sak. Jika ada yang menjual di atas harga itu, maka dianggap pelanggaran.
Pengaturan harga sebenarnya, kata Ahmad, sudah ada. Dari Pupuk Kaltim ke distributor senilai Rp53 ribu. Dari distributor ke pengecer dan terima di tempat seharga Rp57.500 dan kepada petani Rp60 ribu/sak.
Rakor pada Rabu mendatang, katanya, juga akan menghadirkan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Kepala, BKUP4 dan Badan Pengawas Pupuk, Distribusi dan harga yang melibatkan Kepolisian dan Kejaksaan. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar