Rabu, 25 November 2009

PLN Bima Upayakan Kurangi Pemadaman

Kota Bima, Bimeks.-
 Apa jawaban PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah NTB Cabang Bima soal keluhan pemadaman listrik yang tidak beratur hingga menyebabkan barang elektronik pelanggan rusak? PLN Bima menyampaikan permintaan maaf atas pemadaman di luar jadwal itu. Sinyal mengganti barang rusak tak ada, hanya saja mengisyaratkan akan berupaya mengurangi intensitas pemadaman.
Asisten Manajer (Asman) Distrubusi PLN Cabang Bima, Syafruddin, mengaku pemadaman di luar jadwal itu terpaksa dilakukan menyusul kemampuan mesin yang terkadang mengalami persoalan (trouble) saat dioperasikan. “Seperti penjelasan yang dulu, pemadaman terpaksa kita lakukan untuk pemeliharaan dan kendala mesin yang ada,” ujar Syafruddin di PLN Cabang Bima, Rabu (26/11).
Mengenai pemadaman tiba-tiba Rabu malam sekitar pukul 00.15 wita, diakui Syafruddin, terpaksa diakukan PLN Bima karena ada pohon tumbang di sekitar gudang bus Septi Jaya di Kecamatan Wawo yang mengenai kabel jaringan listrik. Jaringan PLN terpasang secara interkoneksi, sehingga jika salah satu jaringan rusak, yang lain juga ikut berpengaruh. “Pemadaman terpaksa kita lakukan, sekitar dua puluh menit, setelah kita kita nyalakan. Cuma yang padam sampai pagi di Wawo dan Sape,” katanya.
Apakah tidak bisa memadamkan di gardu Wawo saja? “Bisa saja seperti itu, tapi itu terlalu berisiko, karena jaringan kita interkoneksi sehingga awalnya kita padamkan seluruhnya, bukan saja Bima tapi Dompu juga,” katanya.
Menurutnya, pemadaman tak teratur yang terjadi dalam sepekan terakhir inin juga terjadi karena persoalan mesin di luar kemampuan teknis PLN. “Mesin-mesin kita saling berhubungan, kalau salah satu gawangya bermasalah ikut memengaruhi yang lain, seperti kalau masuk beban berat langsung mati dengan sendirinya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Bagian Humas PLN Bima, Bambang, menambahkan, sesuai rencana mesin sewa yang disiapkan PLN Bima sebesar 3 Megawatt (MW) akan diangkut Rabu dan diperkirakan tiba di Bima dalam waktu tak lama lagi. Masing-masing 1 MW dibawa dari Pontianak Kalimatan dan 1 MW dari Jakarta, sisanya, 1 MW menyusul belakangan.
Katanya, pertengahan Desember dua mesin itu sudah terpasang sehingga bisa mengurangni intensitas pemadaman. “Insya Allah pertengahan Desember sudah bisa beroperasi,” katanya.
Secara umum, mesin pembangkit yang dimiliki PLN Cabang Bima sebanyak 26 unit, masing-masing 3 unit di Sape, 7 unit di Bima, 7 unit di Niu dan 9 unit Dompu. Seluruh mesin itu terpasang dengan sistem interkoneksi.
Sebelumnya, sejumlah warga konsumen PLN Bima mengaku kecewa dengan pelayanan perusahaan negara itu. Betapa tidak, akibat pemadaman rata-rata alat elektronik warga rusak. Sejumlah warga juga mengisyaratkan akan bereaksi jika pemadaman tak teratur terus dilakukan PLN Bima. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar