Senin, 30 November 2009

Qurban, Media Perbaikan Mental dan Moral

Bima, Bimeks.-
Bupati Bima, H, Ferry Zulkarnain, ST, mengajak umat Islam agar penyembelihan  hewan qurban dijadikan sarana yang secara simultan mampu menuju pada perbaikan sikap mental dan moral. Selain itu, mampu meneguhkan hubungan silaturahim diantara sesama.
Makna lain dari qurban, katanya, membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai berqurban.
Hal itu dikatakan Bupati Ferry Zulkarnain di Kecamatan Madapangga untuk melaksanakan shalat Idul Adha di lapangan Dena. Saat itu, imam adalah H Abidin H Idris dan khatib Drs H Syatur H Ahmad.
Sebelum shalat, panitia setempat membacakan jumlah hewan qurban yang telah disumbangkan berbagai elemen masyarakat dan telah disalurkan pada sejumlah lokasi penyembelihan hewan qurban di Madapangga maupun dan seluruh wilayah Kabupaten Bima.
Kabag Humas dan Protokol Setda, Abdul Wahab, SH, menjelaskan khusus di Madapangga, jumlah hewan qurban yang disumbangkan berbagai elemen masyarakat sebanyak 130 ekor. Rinciannya 55 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 74 ekor kambing. Penyumbang terbanyak adalah dari Yayasan Islam Turki sebanyak 40 ekor sapi. “Panitia mengaku, hewan-hewan qurban tersebut telah didistribusikan ke sejumlah desa di Madapangga,” katanya dalam pernyataan pers, kemarin.
Katanya, jumlah hewan qurban yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima ke seluruh pelosok sebanyak 59 ekor, 40 ekor sapi dan 19 ekor kambing.
Pada bagian lain, salam pesan Idul Adha yang dibacakan serentak di seluruh wilayah Kabupaten Bima itu, Bupati menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan tulus kepada semua pihak yang telah memberikan berbagai macam bantun untuk meringankan beban warga yang tertimpa musibah gempa bumi. Hingga saat ini, bantuan tersebut masih terus disalurkan dan berjalan paralel dengan penanganan perbaikan berbagai infrastruktur.
Katanya, berkat kebersamaan  semua pihak, anak-anak   kembali bersekolah di sekolah darurat yang telah dibangun. Demikian pula sarana kesehatan darurat di Ambalawi dan sejumlah infrastruktur publik maupun rumah warga. Peristiwa itu harus  dipandang sebagai teguran atau peringatan Allah. “Marilah kita jadikan peristiwa tersebut sebagai dasar untuk meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, seraya tetap berdoa mudah-mudahan kita tetap diberikan kekuatan dan dijauhkan dari malapetaka dan bencana,” ajaknya.
Saat itu, Bupati Ferry meyakinan agar bangkit menyongsong hari depan yang lebih baik. Berbagai infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan kepentingan publik lainnya yang rusak akibat gempa itu, segera dibangun. Dengan kebersamaan dan jalinan kerjasama harmonis semua pihak dan dukungan dana yang memadai, semua persoalan dapat  diselesaikan dengan cepat.
“Pemerintah daerah terus berupaya melobi dan mendekati pemerintah pusat untuk mendapatkan dana penanganan pascagempa, baik dana tanggap darurat maupun untuk kepentingan rehabilitasi dan rekonstruksi,” katanya. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar