Selasa, 24 November 2009

Sering Padam, Pelanggan PLN Mengeluh

Kota Bima, Bimeks.-
Pemadaman listrik secara tiba-tiba menjadi ‘menu harian’ bagi pelanggan PT PLN Wilayah NTB Cabang Bima dalam beberapa bulan terakhir ini. Malah, intensitasnya semakin banyak. Selain itu, jadwal waktu pemadaman pun semakin lama.
Jika sebelumnya sejak pukul 17.00-22.00 Wita, kini menjadi 23.30 Wita. Kenyataan ini memicu protes dari para pelanggan. Seperti yang terjadi pada Minggu (23/11) lalu.
Akibat pemadaman secara tiba-tiba dan terjadi beberapa kali itu, sejumlah pelanggan mengaku barang-barang elektronik rusak, seperti Air Conditioner (AC). Seperti dialami seorang warga di kompleks BTN Kelurahan Penatoi. AC miliknya jebol setelah pemadaman listrik secara tiba-tiba sering terjadi. Kerusakan juga dialami perangkat kontaktor di studio Bima FM.
Durasi waktu pemadaman yang kian lama menyebabkan harian BimaEkspres edisi Senin (23/11) gagal diterbitkan. Pemadaman pada Minggu malam itu merupakan yang paling lama jika dibandingkan dengan apa yang terjadi selama ini. Kenyataan itu dikeluhkan awak redaksi Bimeks.
“Kami minta maaf kepada pelanggan atas tidak terbitnya Bimeks hari itu, karena kendala tersebut. Kita harapkan PLN Bima segera mengatasi hambatan ini secepat mungkin,” kata Muhammad Fikrillah, Pemimpin Redaksi Bimeks, tadi malam.
Bagaimana reaksi warga soal kondisi listrik di Bima akhir-akhir ini? Warga Rontu, Nur, mengakui jika pemadaman listrik yang tiba-tiba menyebabkan satu unit komputer miliknya rusak dan hingga kini tak bisa lagi digunakan. Padahal, fasilitas itu vital untuk mendukung kelancaran aktifitasnya.
Dia meminta agar PLN Bima konsisten dengan jadwal yang telah disusun dan berupaya menghindari pemadaman mendadak, karena merugikan pelanggan.
Keluhan juga muncul dari Syamsudin, warga Paruga Kota Bima. Diakuinya, beberapa waktu lalu digital parabola miliknya jebol setelah pemadaman tiba-tiba terjadi. Jika kondisi sekarang berlangsung lama, bukan tak mungkin TV dan peralatan elektronik lainnya rusak. “Pemadaman yang dilakukan tiba-tiba sangat merugikan konsumen,” protesnya kepada Bimeks di Penatoi, kemarin.
Dia berharap ada perubahan yang terjadi, terutama sesegera mungkin menambah daya mesin agar keluhan pelanggan berkurang.
Warga Kecamatan Sape pun angkat bicara. Faisal, misalnya, mengeluhkan kondisi itu. Sekarang ini, katanya, melakukan aktifitas apapun yang berhubungan dengan listrik tak nyaman. Selain karena jadwal yang sudah ditetapkan, pemadaman secara tiba-tiba seringkali terjadi. Meski yang terakhir ini jangka waktunya rata-rata singkat, namun cukup menganggu.
Dia mengharapkan agar PLN Bima mengurangi intensitas pemadaman yang tiba-tiba karena mengancam kerusakan barang-barang elektronik. “Pemadaman terjadwal mungkin bisa dimengerti karena berbagai kendala PLN saat ini, tapi pemadaman yang tiba-tiba berdampak bagi peralatan,” katanya di Sape, akhir pekan lalu.
Ahmad, warga Sape lainnya, akhir pekan lalu, meminta agar PLN Bima segera membenahi kendala teknis yang ada sehingga aktifitas masyarakat lancar. Dia menyarankan agar tak hanya mengandalkan kemampuan PLN, tetapi juga masyarakat harus menghemat penggunaan energi. Sikap boros masyarakat menyebabkan beban kapasitas akan semakin berat.
Manajer PT PLN Wilayah NTB Cabang Bima, Ir Arif Kuncoro, kemarin, belum bisa dihubungi soal itu. Namun, saat dihubungi oleh wartawan pekan lalu, Arif Kuncoro mengaku, pemadaman bergilir dilakukan karena kemampuan mesin yang dimiliki saat ini terbatas, selain itu agenda perbaikan rutin harus dilakukan.
Katanya, untuk mengatasi kondisi seperti itu PLN Bima dalam waktu tak lama lagi akan mengupayakan penambahan kapasitas mesin sebesar 3 MegaWatt (MW). Diharapkan pasokan “tenaga baru” itu bisa mengurangi intensitas pemadaman yang dilakukan akhir-akhir ini. (BE.12/BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar