Rabu, 18 November 2009

Trauma Gempa, Dikerubuti Nyamuk pun Rela

Bima, Bimeks.-
Untuk kesekian kalinya, warga Kota Bima dikagetkan guncangan gempa Selasa (17/11) malam. Kendati dengan kekuatan kecil, guncangan sekitar pukul 22.30 Wita itu mampu menyebabkan warga panik dan ketakutan. Akibatnya, warga enggan masuk rumah dihantui perasaan tidak aman. Dikerubuti nyamuk pun rela.
Dari pantauan Bimeks, hingga tadi malam kebanyakan warga lebih memilih tidur di emperan rumah ketimbang dalam kamar. Hal itu untuk mengambil posisi yang lebih aman dari kemungkinan terjadi gempa yang serupa pada Senin pekan lalu. Bahkan, tampak beberapa warga ada yang membangun kembali tenda darurat. Ada juga masih bertahan dibawah tenda yang dibangunnya secara swadaya. Sebab, trauma gempa masih menghantui perasaan warga.
Tati, warga Tanjung mengaku, tidak pernah merasa aman tidur di dalam rumah sejak gempa yang merusak rumah kerabatnya pekan lalu. Bersama anggota keluarganya lebih memilih membangun tenda pada tempat terbuka di sekitar rumah untuk menghindari risiko.
“Kami takut suatu ketika terjadi gempa lagi, anak-anak saya masih trauma dengan kejadian itu,” tuturnya kepada Bimeks, Rabu (17/11).
Hal yang sama disampaikan Arabiah, warga Tanjung lainnya. Sampai saat ini, dia mengaku belum merasa aman berada dalam rumah. Apalagi, sering terjadi gempa susulan yang kerap mengguncang warga.
Katanya, untuk mengantisipasi bakal ada gempa yang lebih parah, bersama keluarga yang lain memilih tidur di emperan rumah menjauh dari benda-benda yang mudah rubuh. “Meski kedinginan dan dikerubuti nyamuk di luar, menghindar lebih cepat lebih baik daripada nanti menyesal,” tandasnya. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar