Rabu, 18 November 2009

TP PKK Serahkan 650 Paket Sembako di Ambalawi

Bima, Bimeks.-
Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bima prihatin dan peduli terhadap korban musibah gempa dahsyat yang melanda masyarakat Kabupaten Bima. Apresiasi kepedulian itu ditandai dengan menyerahkan 650 paket Sembako bantuan pribadi Bupati Bima, H Ferry Zulkarnain, ST.
Bantuan itu diserahkan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bima, Hj Indah Damayanti Putri, kepada 650 kepala keluarga (KK) pada enam desa di Kecamatan Ambalawi.
Rincian bantuan itu diterima oleh masing-masing kepala desa (Kades). Sebanyak 35 paket diterima Kades Kole, Asdin H Salim, Rite 59 paket, Kadesd Nipa, Burhan Ahmad, sebanyak 353 paket, Talapiti 88 paket, Kades Mawu, Abidin Efendi sebanyak 59 paket, dan Desa Tolowata 36 paket.
Namun, ada warga yang mengadu kepada wartawan karena belum didata namanya. Padahal, rumahnya juga rusak akibat gempa dengan kekuatan 6,7 Skala Richter (SR) itu.
Kehadiran istri Bupati Bima dan rombongannya, disambut meriah oleh warga Kole, Nipa, dan Mawu. Beberapa warga yang kebanyakan kaum hawa itu dengan mata berbinar-binar curhat mengenai musibah gempa yang melanda desa mereka, dua pekan lalu.
“Saya dan rombongan ditugaskan khusus oleh Bupati Bima untuk menyerahkan secara langsung paket Sembako kepada korban gempa,” ujar Indah usai menyerahkan paket Sembako kepada Kades Kole, Asdin H Salim, di Kole, Rabu.
Berdasarkan data yang diperoleh, katanya, korban gempa di Kecamatan Ambalawi sebanyak 650 KK, Desa Kole sebanyak 35 KK, dan 35 paket tersebut diharapkan diserahkan kepada yang berhak menerimanya. “Bagi yang tidak terkena dampak gempa, jangan menerima karena sama dengan meminta musibah,” ingatnya.
Bantuan paket sembako itu, tuturnya, adalah sumbangan pribadi Bupati Ferry dan isi paket tidak seberapa besarnya. Namun, itu wujud kasih sayang dan kepedulian antara pemimpin dengan masyarakatnya. “Kita berharap dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Dia mengingatkan, Kades dan Camat agar dalam pembagian paket Sembako jangan membedakan warganya. Sebab, masalah musibah jangan dicampur-baurkan dengan masalah politik. “Jangan dipilih-pilih dan yang berhak mendapatkan paket itu wajib diserahkan,” katanya.
Perjalanan maraton yang diikuti beberapa wartawan itu berakhir di Desa Mawu. (BE.13/Advertorial)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar