Rabu, 11 November 2009

Tim Pemprov NTB Data Kerusakan Fasilitas


Bima, Bimeks.-
Bencana gempa bumi  berkekuatan 6,7 SR pada Senin (9/11) lalu menimbulkan banyak kerusakan di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Bima. Pihak Pemprov NTB merespons cepat kondisi itu dengan menurunkan tim. Di wilayah Kabupaten Bima, kerusakan melanda delapan kecamatan dan merusak rumah, fasilitas pendidikan, kesehatan, jalan, dan jembatan serta sarana publik lainnya. 
Kehadiran tim untuk memastikan jumlah korban  jiwa, kerusakan fasilitas umum, dan infrastruktur  wilayah.
 Selasa, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H Badrul Munir, didampingi Ketua BNPB Provinsi NTB yang juga Danrem/SWY, Kolonel  Robby Win Kadir, dan beberapa Kepala SKPD mengadakan rapat koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana. Wagub Badrul  memimpin Rakor itu.
Katanya, tim akan menggali informasi awal yang akurat dan amat diperlukan bagi tindaklanjut penanganan bencana. Selanjutnya, fase penting yang menjadi titik berat upaya penanggulangan bencana adalah memastikan berjalannya pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan secara normal, meskipun ada simpul yang terhambat karena kerusakan fasilitas.
Berikutnya pada fase rehablitasi dan rekonstruksi, perlu perencanaan matang sesuai  kesepakatan dan ada usulan dari instansi yang berkaitan sesuai perundang-undangan yang berlaku. “Sehingga kerusakan akan dipulihkan secara maksimal agar pelayanan dapat berjalan,” ujarnya.
Diisyaratkannaya, ketiga hal ini akan dilakukan paling lambat dalam jangka waktu satu minggu dan diharapkan Senin (16/11) usulan definitif rehabilitasi dan rekonstruksi itu sudah diterima oleh pemerintah pusat. Tanggap darurat ini direncanakan berlangsung 14 hari dan diharapkan hanya selama seminggu bila kondisinya memungkinkan.
Saat itu, Wagub juga mendengarkan langkah-langkah penanganan bencana yang dilakukan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Dikpora. Selain itu, menginstruksikan koordinasi intensif dengan Satker di tingkat Provinsi NTB.
Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST, yang didampingi Ketua DPRD Kabupaten Bima Drs. H.Mushdar Arsyad, Ketua  Tim  BNPB Kabupaten/Kota Bima  Letkol (Inf). Evin Rusvin,  Kadis Sosial, Kadis Dikpora, Kadis Kesehatan dan Kadis PU Kabupaten Bima.
Bupati Bima selaku penanggung jawab penanggulangan bencana di Kabupaten Bima, mengapresiasi dukungan pemerintah dan kehadiran Tim Pusat yang meninjau kondisi  korban gempa. Kerusakan yang menimpa beberapa fasilitas pendidikan dan kesehatan, terutama bangunan SMA  di Kecamatan Ambalawi yang kondisinya rusak parah dan tidak bisa lagi digunakan untuk proses belajar mengajar. Pemkab Bima sudah menyalurkan kebutuhan para pengungsi seperti bahan makanan, tenda, dan sanitasi. Bupati juga mengharapkan dukungan dari pemerintah Provinsi NTB.
Deputi Tanggap Badan Nasioal Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Sutrisno,  didampingi Direktur Tanggap Darurat, Kasubdit Pengendalian dan Operasi BNPB, Departemen Kesehatan RI dan Departemen Sosial RI, dalam paparannya prihatin atas bencana yang menimpa masyarakat Bima dan berharap ada peningkatan kesiap-siagaan warga dalam menghadapinya. Katanya, kehadiran Tim Pusat di Bima untuk melihat langsung dan meyakinkan pemerintah daerah bahwa pemerintah pusat  bersama-sama mengatasi bencana.
Tim menilai langkah Pemkab Bima dalam mengatasi bencana sudah tepat dengan tiga langkah prioritas, yaitu percepatan pertolongan, penyelamatan dan  evakuasi korban. Tahapan penting ini sudah dilakukan, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi yang mencakup sandang, pangan, sanitasi, air bersih dengan mengutamakan kelompok usia rentan dan pemulihan sarana vital seperti telekomunikasi, dan jaringan jalan.
“Intinya jangan sampai karena bencana menyebabkan pelayanan publik terganggu dan diharapkan dalam waktu satu minggu inventarisasi kerugian dan usulan rehabilitasi dan rekonstruksi ke  pemerintah segera dilakukan,” harap Sutrisno.
Ketua Tim  BNPB Provinsi NTB yang juga Danrem/SWY, Kolonel  Robby Win Kadir,  mengajak semua komponen menyikapi bersama bencana dengan cepat, sehingga arahan pemerintah provinsi dan pusat dapat ditindaklanjuti sesuai amanat UU. Robby menyarankan perlunya pembangunan satu Posko untuk pusat pengolahan  informasi yang tepat agar tidak terjadi kerancuan informasi dan acuan dalam pengambilan putusan.  
Ketua Tim BNPB Pusat selanjutnya menyerahkan dana tanggap darurat Rp100 juta kepada Pemkab Bima dan mendampingi  Wagub  ke lokasi bencana gempa di Ambalawi dan kecamatan lainnya. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar