Rabu, 11 November 2009

SMPN 7 Cari Alternatif Lokasi Pembelajaran

Kota Bima, Bimeks.-
Peristiwa gempa bumi berkekuatan 6,7 SR pada Senin (9/11) menyebabkan kegiatan belajar-mengajar (KBM) di SMPN 7 Kota Bima macet total. Sejumlah bangunan kelas dan bangunan pendukung lainnya di sekolah itu rusak dan tidak layak pakai.
Kepala SMPN 7 Kota Bima, Ruslan, S.Pd, menyebutkan, sebanyak 19 ruangan kelas, dua ruangan laboratorium, satu ruangan perpustakaan dan satu ruangan keterampilan, serta ruangan Kasek dan Tata Usaha, semuanya rusak diguncang gempa. Selain itu, terdapat 12 unit komputer disamping ruangan Tata Usaha ikut hancur dihantam gempa.
Tidak hanya itu, emperan lapangan depan sekolah pun hancur berantakan. “Sehingga bisa diperkirakan nilai kerusakannya mencapai 90 persen dari total anggaran yang digunakan membangun sekolah mencapai miliaran rupiah,” katanya di SMPN 7, Selasa.
Dikatakannya, aktifitas KBM sementara berhenti total. Bukan karena sengaja diliburkan oleh pihak sekolah. tetapi melihat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan berlangsungnya KBM. “Siswa tidak masuk sekolah bukan kami liburkan. Tetapi, melihat sendiri kejadian gempa yang menimpa sekolah itu, siswa jadi trauma. Mereka takut masuk kelas, kuatir terjadi gempa susulan,” tuturnya.
Ruslan berharap, ada perhatian serius dari pemerintah untuk percepatan pembangunan atau merehab gedung-gedung yang hancur, supaya KBM segera normal. Untuk sementara, tempat alternatif KBM akan menyurvai kelayakan gedung. Jika kenyataannya tidak layak pakai, maka solusinya diharapkan pemerintah memberikan bantuan berupa unit tenda untuk KBM kelas terbuka.
“Selama tidak ada bantuan dari pemerintah berupa tenda nanti PKBM di sekolah ini akan macet total. Karena kerusakan akibat gempa ini tidak kecil. Kalau satu atau dua ruangan saja yang rusak, mungkin masih bias menggunakan ruangan lainnya,” tandasnya.
Alternatif lainnya, pihak sekolah akan berusaha membicarakan dengan sekolah terdekat untuk meminjam pakai sementara ruangannya. Terutama bagi kelas tiga, karena aktifitas KBM-nya padat. Beberapa bulan lagi, mereka akan memasuki ujian ke jenjang SMA.
“Kalau tidak cepat ditanggulangi maka sangat terganggu konsentrasi mereka menghadapi ujian nanti. Jadi, harapan saya pemerintah segera merespons penanggulangannya karena sangat mendesak sekali bagi siswa-siswi kelas tiga. Bangunan kelas semuanya tidak layak pakai Pak,” tandasnya. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar