Rabu, 18 November 2009

Siswa SMPN 7 masih Belajar di Bawah Tenda

Bima, Bimeks.-
Gempa yang mengguncang wilayah Kota Bima Senin (9/11) lalu masih menyisakan banyak persoalan. Rumah warga rusak, beberapa fasilitas kesehatan dan pendidikan amburadul. Malah, ada yang tiarap.
Seperti yang terlihat di SMPN 7 Kota Bima. Seluruh fasilitas bangunan 90 persen rusak parah hingga tidak layak pakai. Kenyataan itu jelas menguatirkan pihak sekolah, lebih-lebih orang tua/wali murid terhadap kelangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi anak-anaknya.
Bagaimanakah KBM SMPN 7 pascagempa? Dari pantauan Bimeks, KBM di sekolah itu dilaksanakan di luar kelas. Kegiatannya berlangsung sangat sederhana di halaman sekolah menggunakan dua unit tenda darurat bantuan dari Dinsos Kota Bima. Tampak siswa kurang nyaman belajar, karena suasananya dibawah terik matahari.
Kepala SMPN 7 Kota Bima, Ruslan, S.Pd, menjelaskan, KBM terpaksa dilaksanakan di tempat terbuka karena seluruh bangunan kelas tidak representatif. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan guru dan siswa dari kemungkinan ambruknya atap dan tembok bangunan yang patah dan retak-retak dari tiupan angin atau gempa susulan.
Selain itu, katanya, terutama untuk menjamin KBM tetap berlangsung sesuai tujuan awal pendidikan. “Meski siswa masih trauma dengan gempa dan bangunan sekolah sudah tidak layak dipakai, KBM harus tetap berjalan. Karena menyangkut kelangsungan pendidikan bagi anak-anak,” katanya Rabu (18/11) di SMPN 7.
Dijelaskannya, KBM di bawah dua unit tenda darurat dilaksanakan pagi hingga sore hari bagi kelas III dan kelas II. Pembagiannya, kelas III dari pukul 07.15-12.30 Wita dan kelas II pukul 12.45-17.30 Wita. Kelas I memakai fasilitas ruangan SDN 58 Kota Bima untuk kelas sore. “Ini kami atur sesuai dengan keadaan, karena kapasitas dua unit tenda itu hanya mampu menampung enam kelas saja,” jelasnya.
Hingga kapan KBM dibawah tenda darurat itu berlangsung? Diisyaratkannya, hingga proses rehabilitasi bangunan sekolah itu rampung dikerjakan. Hanya saja, belum bisa dipastikan kapan proses rehabilitasi mulai dikerjakan, karena hingga saat ini belum ada sinyalemen dari Pemkot Bima.
Diharapkannya, Pemkot Bima segera melakukan langka-langkah perbaikan mengingat urgensinya sangat menentukan bagi nasib pendidikan ratusan siwa di sekolah itu. “Bagi orangtua/wali murid juga, diharapkan proaktif mendukung anak-anaknya untuk tetap sekolah kendati dengan fasilitas seadanya,” harapnya. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar