Minggu, 15 November 2009

Semua Bantuan Bencana Gempa telah Disalurkan

Kota Bima, Bimeks.-
Semua bantuan sembako telah disalurkan pada 38 kelurahan di Kota Bima, Sabtu (14/11) lalu. Hal itu dilakukan sesuai surat perintah Wali Kota Bima, Drs HM Nur A Latif, yang menyatakan untuk tanggap darurat bencana gempa di Kota Bima, hanya dilakukan selama satu minggu.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Drs H Maryono Nasiman, MM, yang juga ketua tanggap darurat bencana alam Kota Bima.
Diakuinya, hingga saat ini masih ada dua kelurahan yang belum memberikan data korban gempa, yaitu Kelurahan Lewirato dan Nitu. “Kemungkin mereka tidak melapor karena tidak ada korban gempa, saya telah menunggu laporan mereka, tapi sampai detik ini belum ada,” ujarnya Sabtu (14/11) di kantor Pemkot Bima.
Untuk korban gempa yang baru dilaporkan, katanya, akan tetap menyalurkan bantuan, sehingga semuanya mendapat bantuan. Seluruh korban gempa mendapatkan bantuan berupa sembako, tetapi bagi korban gempa yang rumahnya rusak berat diberikan terpal, selimut, dan tikar. Dilaporkan, rumah yang rusak berat akibat gempa di Kota Bima sebanyak 491 unit dan semuanya akan tetap diperhatikan.
Sumber dana untuk penanggulangan gempa, diakuinya, dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) NTB sebesar Rp200 juta, APBD Kota Bima sebesar Rp50 juta. Selain itu, bantuan dari berbagai pihak, seperti PT PLN (Persero) Wilayah NTB Cabang Bima berupa 100 paket sembako dan lima lembar terpal, bantuan dari Bank Indonesia (BI) 250 paket sembako, bantuan Bank NTB berupa uang tunai Rp20 juta, bantuan dari Pertamina Bima, yaitu 400 paket sembako dan 10.000 liter minyak tanah. Seluruh bantuan itu, sifatnya tidak mengikat dan diharapkan bantuan terus datang dari berbagai pihak.
Dilaporkannya, saat ini Pemkot Bima masih memiliki stok beras sebanyak 5 ton dan akan disalurkan untuk tahap berikutnya. Rekonstruksi dan rehabilitasi bagi korban gempa yang rumahnya rusak berat, memang tetap diperhatikan dan saat ini sudah dilaporkan ke pemerintah pusat. Kemungkinan akan dibantu berupa uang sebesar Rp5 juta. “Ini semua masih kemungkinan, saya juga belum tahu persis berapa besar anggaran yang diberikan untuk rekonstruksi ini,” katanya.
Katanya, diperkirakan anggaran rekonstruksi korban gempa dan infrastruktur sebesar Rp100 miliar lebih. Untuk itu, telah menginstruksikan pada tenaga teknis untuk memverifikasi ulang seluruh bangunan yang rusak berat. Dia tidak akan menerima data yang tidak valid seperti yang dilaporkan oleh Kelurahan Lelamase.
“Kalau dilaporkannya dengan data yang mengada-ada, saya menganggap itu sama halnya dengan mengharapkan bencana yang sama datang lagi,” kritiknya. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar