Minggu, 15 November 2009

15 Santri ‘Ambruk’, Diduga Keracunan Makanan

Kota Bima, Bimeks.-
Sebanyak 15 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Imam Syafi’i, Tolotongga Kelurahan Jatiwangi Kota Bima, saat ini dirawat intensif di Puskesmas Asakota. Diduga mereka keracunan setelah mengonsumsi nasi kotak bantuan dari salah satu rumah makan di Kota Bima. Peristiwa itu terjadi Sabtu (14/11) sekitar pukul 22.45 Wita.
Menurut pengakuan santri, Maya, setelah mengonsumsi makanan itu pada Jumat (13/11) malam atau ba’da Isya, sekitar pukul 00.00 Wita sejumlah santri mual dan mencret. Hal itu terjadi sampai keesokan harinya. Sekitar pukul 09.00 Wita, dua santri dilarikan ke Puskesmas Asakota untuk mendapatkan perawatan. Sekitar pukul 22.45 Wita, sekitar 13 santri juga menyusul.
Tidak hanya santri, semua ustad yang mengonsumsi makanan itu juga menderita mual, tetapi tidak separah 15 santri yang dirawat di Puskesmas. “Awalnya saya mencicipi makanan itu, pada lauk-pauknya terasa amis dan basi. Tapi saya hanya diam saja,” katanya di Puskesmas Asakota.
Penuturan itu dibenarkan Kepala SMP Islam Terpadu Ponpes Imam Syafi’i, Rato Salahudin. Diperkirakan, 15 santri yang dirawat saat ini memiliki sistem imun yang lemah. Diakuinya, seluruh santri dan ustad beserta istri yang mengonsumsi makanan itu juga menderita gejala yang sama. Tetapi, sebagian tidak dilarikan ke Puskesmas karena tak terlalu parah. “Saya juga mengalaminya,” akunya.
Rato meyakini, nasi yang dikonsumsi terasa basi, kemungkinan dibungkus pagi hari lalu dibawa ke Ponpes malam harinya. karena lembab dan berair, makanan itu menjadi basi.
Diakuinya pula, pihak pengelola rumah makan sudah meminta maaf pada santri dan Ponpes dan berjanji akan menanggung semua biaya perawatan.
Sementara itu, pihak Puskesmas Asakota belum bisa memastikannya penyebab ambruknya santri dan ustad itu. Eka Mulyati, petugas jaga Puskesmas Asakota, menyatakan hal itu masih diteliti. Untuk sementara, masih dugaan keracunan dan diare. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar