Senin, 09 November 2009

Ratusan Rumah dan Empat Sekolah Rusak Berat

Bima, Bimeks.-
Bagaimana dampak gucangan gampa bagi warga Kabupaten Bima? Ratusan rumah di wilayah itu rusak berat akibat guncangan gempa tektonik, Senin. Trauma pun menghantui warga. Data dari pihak kecamatan setempat belum seluruhnya dihimpun.
Kerusakan rumah itu masing-masing di Kecamatan Ambalawi 70 rumah, Sila 10 rumah, dan Kecamatan Soromandi 50 rumah. Sebanyak 20 diantaranya rata dengan tanah.
Selain merusak rumah, guncangan gempa juga menyebabkan sedikitnya lima sekolah dan fasilitas umum rusak berat. Masing-masing SDN 1 Kananga Kecamatan Bolo, SDN 1 Nipa Kecamatan Ambalawi, SMAN 1 Ambalawi rusak berat dan nyaris rata dengan tanah. Akibatnya, pihak sekolah tidak melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Tidak hanya itu. Gempa juga menyebabkan Puskesmas Ambalawi nyaris ambruk. Hampir seluruh bangunan itu menganga dan retak. Akibatnya, hampir seluruh pasien di Puskesmas itu terpaksa dirawat di luar halaman menggunakan tenda darurat.
Khusus di dusun Lewintana Desa Bajo, sedikitnya ada 50 rumah rusak berat. Di Desa Nipa Kecamatan Ambalawi 70 rumah. Salah satunya milik Hasnun, warga RT 14/4 ambruk dan rata dengan tanah. Selain merusak sejumlah peralatan elektronik runtuhan bangunan, juga menimbun mobil milik warga itu.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, hingga pukul 11.00 Wita kerusakan terparah akibat gempa dilaporkan terjadi di Kecamatan Ambalawi. Tiga warga desa itu dilaporkan mengalami cidera berat tertimpa bangunan.
Pantauan Bimeks, pascaguncangan gempa atau sekitar pukul 03.55 Wita sejumlah warga Desa Bajo Kecamatan Soromandi tampak keder dan lari berhamburan.
Sebagian ada yang menuju ke gunung setelah melihat air laut pasang surut. Namun, sekitar pukul 07.00 wita, warga tampak kembali tenang setelah mengetahui kondisi air laut kembali normal.
Pantauan Bimeks di Desa Nipa pukul 17.30 Wita, Senin, sebagian warga tampak mendirikan tenda di sekitar rumah mereka yang ambruk. Saat bersamaan, ratusan warga juga tampak memadati tanah lapang di desa itu setelah melihat helikoptter tampak mengitari.
Warga awalnya menduga jika helikopter itu bakal menurunkan bantuan. Namun, setelah lama ditunggu uluran bantuan yang diharapkan tak kunjung ada, warga pun membubarkan diri.
Sebagian besar warga mengaku trauma dengan guncangan gempa dan kuatir menempati rumah mereka. Hingga kemarin, belum ada rekapan jumlah kerugian akibat gempa yang disampaikan oleh pemerintah Kabupaten Bima. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar