Jumat, 13 November 2009

Persediaan Beras hingga Juni 2010 Cukup

Kota Bima, Bimeks.-
Permintaan distribusi beras dari Pemerintah Kota (Pemkot) dan Pemkab Bima relatif banyak untuk membantu korban gempa. Namun, persediaan beras Bulog Subdivisi Regional (Sub-Divre) II Bima, relatif stabil untuk kebutuhan hingga akhir tahun 2009. Bahkan, persediaan itu mampu mencukupi sampai pada Juni 2010.
Kepala Pelayanan Publik Bulog Subdivre II Bima, Fahrurozi, mengaku hingga Jumat (13/11) jumlah persediaan beras yang dimiliki Bulog Sub-Divre II Bima sekitar 11.000 ton untuk mencukupi kebutuhan tiga wilayah yaitu, Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu.
“Jumlah pemakaian beras tiga wilayah itu sekitar 1.400 ton/bulan. Jadi, kalau dihitung dari sekarang total persediaan beras yang ada, kita masih mempunyai ketahanan stok beras yang mampu mencukupi kebutuhan tiga wilayah itu sampai dengan tujuh bulan ke depan atau hingga Juni 2010,” katanya, Jumat (13/11), di kantor setempat.
Dijelaskannya, jumlah persediaan beras telah melampaui batas persediaan yang direncanakan habis di akhir Maret 2010. Karena menjelang musim panen di akhir Maret atau awal April nanti, Bulog Sub-Divre II Bima akan menyerap/membeli beras milik petani untuk persediaan kebutuhan tahun 2010.
Dikatakannya, jika persediaan beras itu masih bertahan hingga musim panen mendatang, otomatis gudang penampung beras penuh dan tidak bisa menyerap lagi beras dari petani. “Untuk mengantisipasi hal itu, mau tidak mau beberapa ton beras akan dipindahkan ke Bulog lain untuk mengosongkan gudang, sehingga bisa menyerap beras hasil panen petani. Nanti petani marah kalau tidak dibeli berasnya,” ujarnya.
Selanjutnya, dijelaskan, sampai 31 Desember 2009, direncanakan stok beras yang akan dipindahkan ke Bulog NTT sebanyak 4.500 ton. Hal ini dimaksudkan supaya tidak kelebihan stok beras sampai menjelang panen dari petani. Hal itu agar tugas mengamankan harga beras di tingkat petani maupun konsumen tetap aman. “Kalau stok beras disimpan terlalu lama, juga bisa rusak. Karena ketahan beras maksimal enam bulan, tetapi paling efektif tiga bulan, sehingga dalam tiga bulan itu harus cepat dikeluarkan,” terangnya.
Untuk diketahui, tahun 2009 Bulog Sub-Divre II Bima, menyerap beras pengadaan petani Kota, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu, tertinggi dalam sejarah penyerapan Bulog Sub-Divre II Bima. Total penyerapannya mencapai 37.700 ton. Pencapaian ini adalah suatu prestasi yang menguntungkan petani, buruh, dan mitra kerja lainnya. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar