Jumat, 06 November 2009

Peluru Nyasar Robek Paha Nenek

Bima, Bimeks.-
Sebutir peluru bersarang pada paha kiri nenek Zabiah (75 tahun), warga RT 19 Desa Renda Kecamatan Belo, Kamis (5/11). Diduga, dari peluru nyasar dan hingga kini belum diketahui sumbernya. Saat ini, korban dirawat di RSUD Bima dan direncanakan dibawa ke RSU Mataram.
Sumber di RSUD Bima menyatakan, hasil foto Rontgen menunjukkan peluru masih bersarang pada paha nenek itu. Kejadian itu diakui pihak kecamatan menyebabkan warga Renda terprovokasi.
Camat Belo, Sudirman, SE, yang dihubungi via handphone (HP), kemarin, membenarkan kejadian itu. Saat itu, sang nenek sedang asyik duduk di beranda rumah. Tiba-tiba, sebutir timah panah menerjang pahanya.
Katanya, peristiwa itu menyebabkan warga geger. Sempat ada yang mencurigai jika peluru dari warga Ngali, hanya saja itu tidak mungkin. Apalagi, sang nenek ada tengah di perkampungan. “Tidak mungkin orang Ngali masuk ke perkampungan. Kasus peluru nyasar ini sekarang diselidiki oleh polisi dan sang nenek ditangani paramedis,” katanya.
Sudirman juga membenarkan sebelum kejadian peluru nyasar itu, sempat ada konsentrasi dua warga, hanya saja tidak sampai terjadi insiden perang terbuka. Masing-masing kelompok menghalau warganya agar kembali ke perkampungan.
Dia menduga, ada pihak luar Renda dan Ngali yang berupaya mengeruhkan suasana. Padahal, saat ini upaya damai dua desa tetangga itu sedang dilakukan.
Sudirman merisaukan, tidak lama lagi akan memasuki musim hujan. Jika konflik tidak mereda, maka aktifitas pertanian tidak akan lancar. “Jangan mudah terprovokasi, mari kita jalin kebersamaan untuk hidup dalam kedamaian,” ajaknya.
Menurutnya, warga Ngali dan Renda sesungguhnya masih bersaudara. Membangun kehidupan yang damai, akan jauh lebih indah daripada gelisah karena konflik tak menguntungkan. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar