Rabu, 18 November 2009

Insiden di Ngali Tewaskan Satu Warga, Tiga Tertembak


Bima, Bimeks.-
Upaya mendamaikan kelompok massa di Desa Renda dan Ngali Kecamatan Belo yang bertikai sebenarnya hampir tercapai. Rabu (18/11), warga dua desa itu sudah bisa melintasi jalan yang selama ini diblokir. Warga pun antusias menyambut upaya perdamaian itu. Bahkan, direncanakan hari ini kedua kelompok massa itu akan bertemu.
Namun, sore harinya muncul insiden. Kali ini, antara warga Ngali dan aparat keamanan. Akibatnya, Rukiman (25 tahun), tewas di tempat. Korban mengalami luka pada bagian leher, dada, dan perut. Ibunya, Hj Aminah, tiba-tiba jantungan mengetahui anaknya tewas dan ikut meregang nyawa.
Informasi yang dihimpun Bimeks, korban luka tembak lainnya adalah Arif (27 tahun). Korban terkena pada bagian dada kanan dan harus dirujuk ke RSU Sanglah, Bali. Setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas Ngali dan RSUD Bima.
Jaharudin (26 tahun) luka tembak pada lengan kanan dan peluru masih bersarang. Selain itu, ada juga Sulaiman yang terkena tembakan.
Bagaimana peristiwa itu terjadi? Insiden itu bermula, ketika aparat menangkap Irfan alias Hunter, yang tidak diterima oleh warga Ngali. Saat itu, aparat Brimob Polda NTB dan Dalmas gabungan Polres Bima, Kota Bima, dan Dompu bersama anggota TNI masuk ke wilayah Ngali.
Sebenarnya, aparat bermaksud mendekati warga agar mau menyerahkan senjata tajam (Sajam) dan senjata api (Senpi) rakitan. Saat bersamaan, polisi menciduk Irfan, oknum warga yang diduga menembak mati warga Desa Soki, Mustamin.
Nah, penangkapan Irfan itu rupanya mengundang reaksi warga lainnya. Ketegangan antara aparat dan warga Ngali pun terjadi. Seorang warga diketahui bernama Rukiman, rubuh diterjang peluru.
Waka Polres Bima, Kompol Djumarlan, yang dihubungi via HP Rabu malam, mengaku penangkapan Irfan tidak diagendakan sebelumnya. Hanya saja, oknum yang diduga pelaku penembakan warga Soki itu kebetulan terlihat di pemukiman warga. “Aparat putuskan mengamankan Hunter untuk diperiksa,” ujarnya.
Namun, di luar dugaannya, warga berontak dan menyerang balik. Bahkan, beberapa kali terdengar senjata otomatis menyalak dari kubu warga. Saat itu, Djumarlan mengaku memerintahkan anggotanya mundur untuk menghindari kontak senjata langsung.
Katanya, sebuah mobil aparat Brimob jenis Ranger rusak ringan terkena lemparan batu. Mengenai jatuhnya korban jiwa, Waka Polres Bima belum bisa memastikannya. “Informasi warga yang tewas dan luka tembak masih simpang-siur,” ujarnya.
Kepala Desa (Kades) Ngali, Imam Suhadi, SH, membenarkan seorang warganya tewas akibat tembakan dan diduga tertembus peluru aparat. “Sebenarnya kami sangat menyesalkan sikap aparat. Dalam situasi yang belum stabil, mestinya jangan dulu main tangkap,” sesalnya via handphone (HP), tadi malam.
Sementara itu, 17 warga lainnya disempat diamankan aparat. Mereka digelandang di perbatasan Ngali dan Renda. Setelah diinterogasi dan diminta tidak melawan aparat, akhirnya semuanya dilepaskan. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar