Jumat, 06 November 2009

HMI Bima Kembali Desak Usut Dana Rp2,5 M

Bima, Bimeks.-
Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, Kamis (5/11), kembali menyorot dana Rp2,5 miliar untuk pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Bima. Aksi massa itu ricuh dan berlanjut ketika massa hendak masuk lewat pintu timur kantor Pemkab Bima.
Dalam pernyataan sikapnya, HMI Bima mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima memeroses dugaan penyalahgunaan anggaran Rp2,5 miliar yang telah dilaporkan sebelumnya. Selain itu, mendesak DPRD Kabupaten Bima untuk meninjau atau mengajukan hak interpelasi atas anggaran Rp2,5 miliar itu. Pemerintah juga didesak mencabut surat keputusan (SK) Nomor 1 Tahun 2009 tentang pendirian PTN.
Saat massa hendak masuk ke pintu timur, aparat keamanan berupaya menghalangi. Awalnya, hanya aksi dorong antara mahasiswa dan aparat, namun situasi kian memanas hingga bentrokan tak terhindarkan. Ketegangan itu terjadi, karena massa ingin bertemu dengan pejabat Pemkab Bima. Hanya saja, tidak ada yang menemui dan berdialog.
Samsul Rijal, koordinator lapangan (Korlap) aksi, mengaku bukan tidak mendukung kehadiran PTN, hanya saja kebijakan saat ini sarat kepentingan politis. Perubahan nomenklatur anggaran dari PT saja berubah menjadi PTN juga dipersoalkan. Apalagi, menunjuk yayasan tertentu sebagai embrio PTN. “Kami juga meminta transparansi terkait dengan pencairan anggaran 2,5 miliar rupiah untuk pembangunan PTN,” ujarnya.
Massa HMI sempat memblokir jalan di perempatan depan Pemkab Bima. sekitar 10 menit arus lalu lintas terganggu.
Namun, Kapolresta Bima, AKBP Tjatur Abrianto, SIK, memerintahkan agar mereka tidak mengganggu arus lalulintas. Bahkan, sempat mengancam membubarkan massa dan merazia semua kendaraan yang digunakan. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar