Jumat, 20 November 2009

Dinkes: Waspadai Tiga Penyakit saat Musim Hujan

Jambi, Bimeks.-
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Sahlian Lubis mengimbau masyarakat mewaspadai tiga penyakit yang biasa muncul saat musim hujan dan banjir.
“Ciri khas penyakit ini biasanya muncul saat musim hujan,” ujarnya di Jambi, Kamis.
Ketiga penyakit tersebut di antaranya adalah, pertama, demam berdarah dengue (DBD). Penyebab penyakit ini disebarkan oleh nyamuk aides aegypti. Khusus di Kota Jambi penyakit ini hampir tak pernah absen setiap kali tiba musim hujan.
“Usaha pencegahan terpenting yang dapat dilakukan adalah dengan membasmi nyamuk, baik dalam bentuk nyamuk dewasa maupun jentik. Caranya adalah membiasakan pola hidup bersih,” katanya.
Kedua, yakni penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit jenis ini biasanya sering menyerang korban saat banjir. Penyakit ini ditularkan lewat genangan air yang tercema urine binatang seperti hewan ternak, kuda, anjing, tikus dan jenis lainnya yang mengandung kuman.
Menurut dia, cara masuk penyakit tersebut ke dalam tubuh manusia ada dua macam. Pertama, melalui luka pada kulit. Kedua, ketika kulit terlalu lama terendam genangan air.
“Meski tidak ada luka, kalau terendam air terlalu lama, pori-pori kulit akan membesar sehingga memungkinkan kuman masuk,” jelasnya.
Ketiga adalah penyakit demam tifoid yang ditimbulkan oleh bakteri salmonella thypi. Penyakit ini identik dengan perilaku jorok yang tidak mengindahkan pola hidup bersih. Diantaranya, makan di sembarang tempat tanpa memperhitungkan kebersihannya, atau malas mencuci tangan sebelum makan.
Demam tifoid atau yang biasa dikenal dengan penyakit tivus ditularkan melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri. Kuman masuk ke dalam lambung, kemudian masuk ke usus dan berkembang biak di sana. Pertumbuhan kuman inilah yang menimbulkan gejala penyakit.
“Untuk menghindari penyakit tersebut, tidak ada jalan lain kecuali menjaga kebersihan. Baik kebersihan makanan, tubuh, dan lingkungan sekitar,” tutur Syahlian.
Dia menambahkan salah satu cara paling ampuh adalah menerapkan pola 3M. Menguras tempat penampungan air, seperti bak, vas atau pot bunga.. Menutup rapat tempat penampungan air. Menimbun atau menyingkirkan barang-barang bekas yang bisa menampung air.
“Terkait kebersihan lingkungan kami sudah bentuk tim khusus untuk terus mengingatkan masyarakat dengan cara sosialisasi di tiap daerah desa maupun kelurahan. Apalagi saat memasuki musim hujan,” tambahnya. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar