Jumat, 13 November 2009

Data Korban Gempa harus Akurat!

Kota Bima, Bimeks.-
Gempa yang menguncang daerah Bima dan sekitarnya pada Senin (9/11) pukul 03.41 Wita dengan magnitude 6,7 Skala Richter (SR) hingga kini masih menyisakan banyak persoalan. Rumah warga rusak, fasilitas pendidikan dan kesehatan malah ada yang tiarap”. Untuk mendukung langkah pembenahan, aparat desa, kecamatan, dan kelurahan mesti mendata para korban serinci mungkin.
Masalahnya, jika data tak akurat maka para korban yang seharusnya mendapat bantuan akan semakin menderita. Sebaliknya, jika pendataan lebih dari kenyataan maka pemerintah dirugikan karena mengeluarkan dana yang seharusnya bisa digunakan untuk para korban itu sendiri.
Warga Kota Bima, Ahmad, berharap agar kasus di Lelamase seperti yang dikeluhkan oleh Wakil Wali Kota Bima, H Qurais H Abidin, tidak terjadi lagi karena akurasinya harus dijamin. Diharapkan aparat pemerintah serius dalam keseluruhan penanganan bencana agar penderitaan para korban berkurang.
Oleh karena itu, katanya, verifikasi kerusakan dan para korban diteliti lagi sebelum benar-benar dilaporkan ke tingkat yang lebih tinggi. “Kita harapkan pendataan dilakukan secara cermat agar tidak salah sasaran,” katanya di Mpunda, kemarin, menanggapi kekecewaan Wawali Kota Bima saat meninjau dampak kerusakan akibat gempa di wilayah Lelamase.
Warga lainnya berharap agar dalam musibah pemerintah bergerak cepat dan memastikan bahwa bantuan sampai kepada mereka yang berhak menerimanya.
Hingga Jumat, masih ada sebagian warga yang memilih tidur di luar rumah karena trauma dengan ancaman gempa susulan. Saat gempa pada Kamis sore, meski ekuatan guncangan tidak sebesar gempa di Bima Senin lalu, namun mampu memberikan efek traumatik bagi warga. Mereka berhambura karena panik dan ketakutan. (BE.12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar