Senin, 09 November 2009

Akankah Kegagalan Meraih Piala Adipura Terulang?

Kota Bima, Bimeks.-
Tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) gagal meraih predikat Adipura. Bahkan, pada skala penilaian, Kota Bima hampir menempati urutan paling buntut. Hal itu dinilai sejumlah elemen kurang maksimalnya pembenahan pada setiap titik pemantauan dan penilaian Adipura seperti perumahan, pasar raya, sungai dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Akankah kegagalan itu terulang? Sejumlah elemen masyarakat merasa pesimis predikat Adipura bakal diraih oleh Pemkot Bima. Pasalnya, pada sejumlah lokasi yang menjadi titik pantau dan penilaian Adipura, hingga saat ini kondisinya belum diatensi khusus oleh Pemkot.
Di tepi pantai Kelurahan Tanjung, misalnya. Hingga saat ini, kondisi lingkungannya masih semrawut. Volume sampah kian bertambah dan tercecer di mana-mana. Kelihatan kumuh dan berbau tidak sedap sampai kepemukiman warga. Padahal, Lurah setempat kerap menyuarakan supaya ditempatkan unit kontainer sampah di tempat itu.
Lurah Tanjung, HA Madjid, yang dikonfirmasi mengakui volume sampah di tempat itu semakin meningkat karena tidak ada alternatif lain yang digunakan warga sebagai tempat penampungan sementara. Hal itu dikuatirkan akan menimbulkan penyakit berbasis lingkungan menyebar di tengah-tengah warga Tanjung.
“Apalagi peralihan musim hujan nanti, sangat berpotensi menyebarnya segala macam penyakit bagi warga,” jelasnya, Sabtu (7/11) di kantor setempat.
Madjid mengatakan, keberadaan unit kontainer sampah di tempat itu sangat berarti untuk meminimalisasi kecenderungan warga yang kerap sembrono membuang sampah di tempat-tempat terbuka. Selain itu, kontainer sampah juga bisa membangun kesadaran warga untuk peduli terhadap lingkungan hidup. “Kalau di tempat itu sudah ada kontainer tempat menampung sampah sementara, warga tidak mungkin membuangnya di pinggir laut,” katanya.
Disamping itu, Madjid mengutarakan, pembersihan lingkungan oleh seluruh aparat kelurahan, termasuk di tempat itu, untuk sementara dihentikan karena tidak ada media tempat menampung sampah. Madjid berharap Pemkot Bima segera mengalokasikan beberapa unit kontainer sampah di Tanjung. “Kalau dibilang tidak ada anggaran, itu tidak mungkin. Kenapa kelurahan lain ada, seperti Kelurahan Melayu, lingkungannya bersih karena ada kontainer sampah,” tandasnya.
Mengenai permintaan itu, Sekretaris Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kota Bima, Drs Zainuddin, saat dikonfirmasi, Sabtu (7/11) menjamin akan merespons segala bentuk permintaan warga sepanjang permintaan itu berkaitan dengan usaha memaksimalisasi penataan kotayang bersih. Termasuk alokasi kontainer sampah disetiap Kelurahan.
Hanya saja, realisasinya secara bertahap sesuai dengan anggaran yang tersedia. “Insya Allah tahun 2010 mendatang akan direalisasikan. Untuk itu, harap bersabar,” katanya di DKPP.
Disarankannya, sembari menunggu alokasi kontainer sampah, kepada masyarakat diharapkan proaktif menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah pada tempat-tempat yang tidak dianjurkan atau mengganggu kepentingan umum.
“Sebagai solusi alternatif, sambil menunggu keberadaan kontainer, setiap subuh taruh sampah rumah tangga ke dalam karung/plastik lalu simpan di depan jalan supaya petugas kebersihan dapat mengangkutnya,” sarannya. (K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar