Selasa, 03 November 2009

Abdullah Siap Kembalikan Berkas ke PAN

Kota Bima, Bimeks.-
Bakal calon Bupati Bima, H Abdullah atau H Olan, siap mengembalikan berkas lamaran ke DPD Partai Amanat Nasional (PAN). Rencananya, penyerahan berkas itu dilakukan Rabu (4/11) ini.
Hal itu disampaikan oleh Abdullah kepada wartawan di kediamannya Kelurahan Santi, Selasa.
Dia juga mengisyaratkan akan mencari calon pendamping. Setelah meminta restu dari Wali Kota Bima, HM Nur A Latif, kemungkinan pendampingnya adalah H Abubakar Ma’alu, SH, MAP. Meski kemungkinan itu bisa berubah dengan nama lainnya. “Untuk sementara dengan Abubakar Ma’alu sudah 90 persen,” ujarnya.
Dia mengaku, keinginannya maju menjadi calon kepala daerah periode 2010-2015 melalui banyak pertimbangan dan masukan dari dua tokoh agama di Bima, yakni HM Said Amin dan HA Gani Masykur. Pertimbangannnya Bima membutuhkan pemimpin yang amanah.
Apalagi, kata dia, nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat Bima sudah mulai bergeser. Dikuatirkannya hilangnya identitas masyarakat yang kental dengan nilai keagamaan. “Banyak yang bisa jadi pemimpin, tapi jarang yang amanah. Banyaknya calon saat ini mencerminkan demokrasi, artinya adanya yang peduli dengan daerah ini. Tapi apakah dia amanah belum tentu,” tandasnya.
Dia juga mengaku saat ini sedang mendekati partai lain, seperti PPP, Hanura, dan PKB. Jika nanti tidak lolos melalui partai politik, bisa saja melalui jalur independen. Apalagi, tim sudah dibentuknya hingga tingkat kecamatan.
Abdullah mengaku tidak ingin membuat program yang muluk-muluk. Terpenting saat ini bagaimana meningkatkan silaturrahmi dengan masyarakat dan menyelami apa keinginan mereka.
“Dalam kegiatan silaturrahmi ini saya tidak ingin show of force. Semua harus realistis, makanya saya mau adanya laporan tim bahwa sekian persen yang sudah mendukung,” katanya.
Dia juga sempat menyinggung soal penambangan. Menurutnya, belum saatnya Bima menjadi daerah penambangan, namun yang harus dikembangkan adalah pertanian, perkebunan, dan peternakan. Masalah irigasi juga menurutnya penting.
Pengembangan ekonomi pedesaan juga menjadi prioritas, karena tumpuannya di desa. Selain itu, telah menyiapkan ahli untuk merancang pemindahan ibukota Kabupaten Bima, menyesuaikannya dengan daerah pegunungan.
Masalah pendidikan, dia tidak ingin menjanjikan pendidikan gratis. Menurutnya itu sangat tidak mungkin dan hanya pepesan semata. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar