Selasa, 20 Oktober 2009

Pembangunan Berbasis Data, harus Terukur

Bima, Bimeks.-
Pelatihan penilaian angka kemiskinan (score carding), pemetaan kemiskinan (poverty mapping) dan analisis anggaran (budget analysis) digelar Senin (19/10) di gedung PKK Kabupaten Bima. Pelatihan itu merupakan kerjasama pemerintah Provinsi NTB dengan Tim Target MDGs dan berlangsung hingga 24 Oktober mendatang.
Koordinator Target MGDs Provinsi NTB, Drs H Idrus Arfah, menyatakan, pelatihan direncanakan Juli lalu,  namun ditunda bulan Oktober. Menurutnya, pembangunan berbasis data sebagai alat analisis tepat guna untuk perencanaan dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin, harus terukur. Untuk itu, sejak tahun 2007 telah diupayakan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam  melaksanakan, memantau, dan menilai  capaian pengentasan kemiskinan.
Kegiatan itu merupakan kerjasama Bappenas, Menko Kesra, BPS dan UNDP itu penting dalam mendorong kerjasama kemitraan multistakeholder, menyediakan instrumen bagi pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengentasan kemiskinan di NTB.
“Melalui kegiatan ini dìharapkan peserta akan dibekali dengan kemampuan mengidentifikasi akar kemiskinan, memberdayakan masyarakat miskin dalam pembangunan dan melibatkannya dalam proses perencanaan pembangunan daerah, dan peserta diharapkan dapat menyerap informasi yang disampaikan narasumber,” katanya.
Chaefudin dan Ahmad Haryadi, Tim MDGs Nasional, yang juga narasumber pelatihan, menyampaikan materi tes awal, tinjauan MDGs, database kemiskinan berbasis geografis, pembuatan peta dasar masing-masing SKPD dan tinjauan relevansi perencanaan dengan alokasi anggaran.
Menurutnya, kegiatan itu untuk mendorong percepatan pencapaian tujuan MDGs dengan menyediakan data kemiskinan secara menyeluruh. Hal ini diperlukan, karena BPS hanya hanya mampu menyediakan data survai sampai tingkat kabupaten, sementara data lain dari SKPD yang melayani pelayanan dasar di kabupaten masih perlu ditingkatkan ketersediaan maupun kualitasnya.
Pada tahap awal, katanya, akan menjadi penting bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan ketersediaan masing-masing SKPD yang berkaitan, kemudian menata mekanisme transfer data. Selanjutnya memperbaiki kualitas yang harus dilakukan secara berkelanjutan termasuk validasi dan mendokumentasikan serta menyebarkan data di daerah
Dikatakannya, tersedianya data kemiskinan di kabupaten/kota merupakan faktor penting untuk laporan penyelenggaraan pemerintah daerah. Ketersediaan statistik dasar dari BPS maupun statistik sektoral yang merupakan catatan administrasi sektoral Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ini juga dapat menunjukkan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MGDs) yang telah terintegrasi dalam program pembangunan baik nasional maupun di daerah. 
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Bima, Drs HA Manaf, dalam sambutannya menyatakan pemetaan kemiskinan penting untuk mengetahui potret kemiskinan di setiap kecamatan. Karena itu, perlu sinkronisasi data kemiskinan pada setiap Satker yang berkaitan dengan program penanggulangan kemiskinan.
Katanya, dengan peta kemiskinan yg akurat, akan dapat melihat sejauhmana perencanaan setiap SKPD sejalan dengan target. Pelatìhan ini menjadi modal  berharga bagi para aparatur pemerintah daerah untuk mengerangi angka kemiskinan sesuai target dalam visi dan misi pembangunan daerah. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar