Kamis, 22 Oktober 2009

Diduga Selingkuh, Oknum Pejabat Dihajar

Bima, Bimeks.-
Suasana SPBU Panda Kecamatan Palibelo, Selasa (20/10) malam sekitar pukul 21.00 Wita, ramai. Pengemudi mobil Kijang yang diidentifikasi Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Bima, Drs Syahbudin, dihajar. Dia dihadang sekelompok orang di tengah jalan karena bersama istri orang lain, satu diantaranya menghajarnya. Diduga pelakunya Faruk, warga Tolobali.
Pihak Kepolisian menduga, kejadian itu dipicu karena Syahbudin terlibat perselingkuhan dengan istri Faruk. Akibat pemukulan itu, Syahbudin mengalami luka robek pada dahi hingga mendapat tiga jahitan. Tidak itu saja, matanya lebam. Tidak terima perlakuan itu, Syahbudin melaporkan kasus itu ke Polres Bima.
Bagaimana penjelasan pihak Kepolisian? Kasubag Kerma Polres Bima, IPDA Mahfud, kepada wartawan mengaku, hingga kini belum jelas apa yang melatari kejadian itu. Namun, diduganya karena dugaan keterlibatan Syahbudin dalam perselingkuhan dengan istri Faruk, Nurul Amani (25 tahun).
Dijelaskannya, saat itu diduga Faruk membuntuti Syahbudin yang mengendarai mobil Kijang hijau EA 1254 S. Ketika melintas di depan SPBU Panda, dihadang. Lantas kaca bagian kanan pintu mobil dihancurkan dan korban pun dihajar, hingga babak belur. “Saat itu Faruk mendapati istrinya dalam mobil bersama Syahbudin,” katanya di Polres Bima, Rabu (21/10).
Mantan Kepala Bakesbanglinmas Kabupaten Bima itu pun divisum di RSUD Bima. Namun, katanya, belum sempat diperiksa berkaitan dengan laporan itu, karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Sementara Faruk ditetapkan sebagai pelaku.
Pantauan Bimeks, kondisi mobil yang diamankan hancur pada kaca samping kanan. Di jok dan setir mobil terdapat ceceran darah. Tidak ada kerusakan lain dari kendaraan pribadi itu.
Informasi yang dihimpun Bimeks di lapangan, diduga Syahbudin kerap bersama Nurul, ibu dua anak itu. Tetangganya melaporkan apa yang mereka lihat kepada suaminya yang beberapa bulan ke Jakarta.
Bagaimana pengakuan Syahbudin? Kepada wartawan di kediamannya Kelurahan Sadia, dia membantah jika saat itu hanya berdua dengan Nurul. Namun, ada juga perempuan lainnya yang bernama Fauziah.
Sebelumnya, beber Syahbudin, dua orang yang mengaku wartawan mendatangi kediamannya. Lantas menceritakan kepada istrinya ada kasus selingkuh yang melibatkannya dengan wanita lain. Hanya saja, istrinya tidak percaya begitu saja.
Diceritakannya, Selasa (20/10) malam sekitar pukul 20.15 Wita keluar mengendarai mobil Kijang. Lantas menjemput Nurul dengan Fauziah di sekitar Kampung Sigi atau tak jauh dari kediaman Wakil Wali Kota Bima. Karena keduanya mengetahui identitas dua wartawan yang mengadu kepada istrinya soal perselingkuhan yang diduga melibatkannya. “Saya sudah mengetahui juga identitas dua wartawan yang menuduh saya selingkuh itu,” ujarnya.
Dua perempuan itu, katanya, diibaratkan telik sandi untuk mengetahui pejabat yang menyimpang. Malam itu pun, dia mengajak keduanya untuk makan mi ayam di depan Bandar Udara (Bandara) Sultan Salahudin Bima. Namun, karena tutup, pulang kembali. Nah, di tengah jalan ternyata dicegat.
Saat itu, kenang Syahbudin, ada sekitar empat atau enam orang yang menghadang. Hanya saja, Faruk yang memukul hingga baju yang dikenakannya berlumuran darah. Rencananya, Syahbudin akan ke Polres Bima untuk membuat laporan resmi kasus penganiayaan yang menimpanya. (BE.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar