Senin, 09 November 2009

Satu Orang Tewas, Ribuan Rumah Rusak

Kota Bima, Bimeks.-
Gempa bumi kembali mengguncang sejumlah wilayah Bima dan Dompu, Senin (9/11). Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter (SR) terjadi pukul 03.41.46 Wita, 8.24 LS, 118.65 BT, kedalaman 25 kilometer, dan posisi 28 kilometer barat laut dari Raba, Kota Bima.
Peristiwa itu mengakibatkan Aisyah (70), warga Bonto Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota, tewas setelah ditimpa reruntuhan bangunan rumahnya. Korban menghembuskan nafas terakhir di RSUD Bima, sekitar pukul 14.00 Wita. Korban dibawa pulang keluarganya untuk dimakamkan.
Menurut laporan pihak RSUD Bima, jumlah korban yang dirawat mencapai 32 orang. Mereka yang dirawat karena kondisinya parah, sementara sebagiannya memilih pulang karena luka ringan.
  Selain itu, ribuan rumah dan bangunan milik warga Kota dan Kabupaten Bima rusak. Sebagian rusak ringan, hanya sedikit yang rusak berat.
Berdasarkan data Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kota Bima, Drs HM Fachurraji, ME, jumlah kerusakan infrastruktur mencapai 3.519 unit, sebagian besar adalah rumah. Dari jumlah itu, 1.126 rusak berat dan 2.393 ringan.   Tiga kecamatan mengalami kerusakan paling parah adalah Raba, Rasanae Timur, dan Asakota. Kerusakan paling sedikit di Rasanae Barat dan Mpunda.
Pantauan Bimeks, gempa itu meluluhlantahkan rumah dan bangunan milik warga di Kelurahan Jatiwangi, Kelurahan Melayu, dan Kelurahan Tanjung, serta beberapa kelurahan lainnya di Kota Bima. Tiga kelurahan itu rata-rata bangunan dan rumah milik warga mengalami kerusakan parah.
Ada yang hancur hingga rata dengan tanah, ada yang atap dan temboknya rubuh. Ada juga yang sebagian temboknya saja yang rubuh. Namun, pada masing-masing kelurahan itu tidak ada korban nyawa dalam peristiwa itu.
Menurut hasil survai masing-masing aparat kelurahan setempat yang dilaporkan, di Kelurahan Jatiwangi sediktnya 30 rumah dan bangunan milik warga rusak berat dan 32 lainnya rusak ringan. Kelurahan Melayu 40 rumah dan bangunan rusak berat dan 66 rusak ringan. Di Kelurahan Tanjung, tercatat 44 rumah rusak berat dan 45 lainnya rusak ringan.
Disamping itu, terdapat sejumlah kendaraan roda empat seperti truk milik warga Kelurahan Melayu ringsek bagian depan dihantam reruntuhan tembok gudang miliknya.
Kepala Kelurahan Jatiwangi, Idris, SE, mengatakan, gempa itu menghancurkan sediktnya 62 unit bangunan dan rumah warga setempat. Kerusakan parah terjadi di lingkungan Gindi, lingkungan Tolotongga, Tambana, dan lingkungan So Nggela. Termasuk SMPN 7 Kota Bima yang dinilai kerusakannya hampir 90 persen.
“Gempa ini lumayan besar menyebabkan seluruh warga terguncang. Kami langsung ke lokasi mendata dan melihat langsung keadaan warga,” katanya di kantor setempat.
Sekretaris Kelurahan Melayu, Mulyadin, mengatakan, kejadian sporadis itu menyebabkan warga panik dan ketakutan beraktifitas dalam rumah. Kebanyakan warga lebih memilih istrahat dan berdiam diri di luar rumahnya masing-masing dan berjaga-jaga bila terjadi gempa susulan. “Dari hasil survai kami, terdapat 106 rumah warga rusak akibat gempa. Data ini akan kami kirim langsung ke Dinsosnaker,” ujarnya.
Kepala Kelurahan Tanjung Kota Bima, HA Madjid, mengakui sebanyak 99 rumah milik warga hancur berantakan, sehingga menyebabkan sebagian warga yang rumahnya hancur total untuk sementara waktu mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga. Sebagian lainnya mendirikan tenda darurat.
Diceritakannya, sesaat setelah gempa warga Tanjung panik dan sempat mengungsi ke Danatraha karena mendengar desiran air laut yang menunjukkan ciri serupa dengan tsunami. Namun, tidak berlangsung lama, warga segera kembali ke perkampungan setelah memastikan air laut kembali normal.
Di Kecamatan Raba dan Kecamatan Rasanae Timur, kondisi beberapa bangunan termasuk bangunan pemerintah dan rumah warga rusak. Kategori rusak ringan sebanyak 444, sedang 730 unit, dan rusak berat 125 unit.
Berdasarkan data yang dihimpun Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba, terdapat 400 bangunan yang rusak ringan. Dua bangunan SDN 27 Kota Bima dan SDN 20 Kota Bima retak pada beberapa dinding ruangan, sedangkan rusak berat sebanyak 70 bangunan didominasi rumah warga.
Menurut Lurah Rabadompu Timur, Arif Dodi, SSTP, kerusakan tidak hanya terjadi pada bangunan yang sudah tua, tetapi juga bangunan baru. Selain kerusakan bangunan warga juga ada yang mengalami luka ringan akibat kepanikan saat gempa. “Gempa menyebabkan warga panik dan merusak rumah mereka,” katanya di kantor lurah setempat, Senin(9/11).
Data kerusakan di Kelurahan Rabadompu Barat Kecamatan Raba menunjukkan kerusakan sedang sebanyak 625 dan rusak berat 11 bangunan termasuk kantor lurah.
Data kerusakan di Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur lebih sedikit jumlahnya, yakni 44 rusak ringan, 94 rusak sedang, dan 55 rusak berat. Di antaranya bangunan pemerintahan seperti sekolah dan rumah warga serta kantor lurah.
Menurut pengakuan Lurah Kumbe, Efendi Ismail, kerusakan tidak hanya terjadi pada bangunan diatas, namun semua masjid di Kelurahan tersebut juga ikut rusak. “Semua bangunan tidak luput dari gempa,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum dipastikan kerugian materil yang dialami warga tiga kelurahan itu. Untuk penanggulangannya, belum dipastikan kapan diberikan kepada warga untuk bantuan tanggap darurat. (K07/BE.16/BE.17/K03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar