Senin, 16 November 2009

Masyarakat Harapkan Konflik Renda-Ngali Berakhir

Bima, Bimeks.-
Konflik yang melibatkan kelompok massa di Desa Renda dan Ngali Kecamatan Belo terus diupayakan agar ber damai. Sejumlah korban jiwa melayang dan luka-luka muncul. Belum kerugian material dan immaterial yang dialami masyarakat setempat dan sekitarnya. Dampak psikologis pun menghantui. Lalu apa harapan masyarakat Bima?
Sejumlah warga Kota dan Kabupaten Bima berharap agar konflik dengan senjata api (Senpi) rakitan itu segera diakhiri karena merugikan semua pihak. Seharusnya, warga dua desa hidup berdampingan dalam suasana penuh kedamaian dan jika ada kasus yang timbul, maka mereka yang langsung terlibat diproses secara hukum. Dengan kata lain, tidak sertamerta warga lain yang tak tahu-menahu dijadikan sasaran.
Warga Kecamatan Sape, Abdullah, Sabtu lalu, menyatakan konflik di wilayah itu seringkali terjadi dan menjadi bahan pembicaraan. Masyarakat sudah jenuh mendengarnya dan meminta segera diupayakan langkah-langkah perdamaian. Munculnya kasus itu tak hanya menyebabkan ruang gerak mereka menjadi sempit, tetapi juga berimbas pada warga sekitarnya dan mobilitas masyarakat. Apalagi, jalan yang menghubungkan dua desa diblokir.
Selama ini, katanya, kasus yang awalnya hanya melibatkan dua pemuda kemudian berubah meluas karena solidaritas rekan-rekan lainnya. Dia berharap aparat bertindak tegas, karena kasus itu sudah berlangsung lama dan korban banyak berjatuhan.
Warga Kota Bima, Syamsudin, mendesak agar aparat keamanan segera merazia kepemilikan senjata api (Senpi) rakitan yang digunakan warga dua saat konflik terbuka. Bila dilakukan secepatnya untuk menghindari meluasnya konflik.
Katanya, pembangunan pos Kepolisian yang sebelumnya disepakati agar segera dilakukan sehingga bisa mendeteksi dan mengawasi lebih awal benih-benih konflik. “Pembangunan Pos Polisi harus dipercepat karena diharapkan bisa meredam konflik,” katanya di Penatoi, kemarin.
Dalam perkembangan terakhir, sejumlah ruas jalan yang sebelumnya diblokir, kini sudah dibuka dan diharapkan menjadi babak baru dalam kehidupan masyarakat setempat. Jalan yang diblokir itu dibuka oleh aparat gabungan. Ada yang dibuka sendiri oleh warga, ada juga yang dibuka oleh aparat gabungan. (BE.12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar