Senin, 09 November 2009

Jalan Oi Fo’o-Kumbe Diselesaikan Bertahap

Kota Bima, Bimeks.-
Wakil Wali Kota Bima, H Qurais H Abidin, menguatirkan kerusakan hutan di Kota Bima semakin meluas. Terutama pada kawasan hutan lindung yang berfungsi sebagai resapan air dan paru-paru kota. Imbasnya, debit air sebagian mata air di lingkungan Kota Bima menurun dan bumi dirasakan semakin panas.
Kekuatiran Wawali itu disampaikannya saat kunjungan kerja (Kunker) di Kelurahan Oi-Fo’o Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, Jumat (6/11) lalu.
Dikatakannya, pemanasan global yang dirasakan pada akhir-akhir ini disebabkan karena ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Setiap tahun warga berladang liar dengan berpindah-pindah tempat, menebang kayu tanpa reboisasi, dan membakar hutan. Akibatnya, hutan menjadi gundul dan berdampak pada ekosistem alam. “Tiga puluh tahun yang lalu Kota Bima masih sejuk dan asri dibandingkan dengan keadaan sekarang,” kenangnya.
Qurais mengharapkan warga Kota Bima agar membantu pemerintah dalam menjaga dan melestarikan hutan dengan tidak melalukan berladang liar, membabat hutan, dan membakar hutan. Selain itu, menghimbau penghijauan kembali terhadap hutan atau lahan yang gundul sehingga dapat mengembalikan fungsi hutan seperti puluhan tahun lalu.
Saat itu, Wawali berdialog dengan warga Oi Fo’o. Muncul harapan yang dilontarkan warga yaitu perbaikan infrastruktur berupa pembuatan talud, drainase, dan hotmix jaan. Karena akses jalan penghubung dengan kelurahan lainnya masih rusak parah.
Harapan warga untuk perbaikan infrastruktur disampaikan Syahril, ketua karang taruna Kelurahan Oi Fo’o. Katanya, pelebaran jalan yang dilakukan sejak 5 tahun lalu belum diikuti perbaikan maksimal. Dari total 8 kilometer jumlah keseluruhan jalan, yang baru diaspal hanya 100 meter, sisanya masih berbukit-bukit. “Ini membahayakan pengguna jalan. Jalan yang sudah diaspal pun kondisinya sekarang memrihatinkan,” jelasnya.
Hal yang sama diharapkan Lurah Oi Fo’o, Masrin, SPt. Dia berharap agar Pemkot Bima mendengarkan harapan warganya untuk membenahi infrastruktur, karena hasil pertanian dan peternakan berlimpah setiap tahun. “Jalan yang masih rusak menyebabkan mood masyarakat untuk bertani dan berternak berkurang,” ujarnya.
Akhirnya, tercapai satu kesepakatan dalam dialog setelah Wawali menjawab harapan warga untuk membenahi infrastruktur. Wawali mengatakan, perbaikan jalan penghubung Kelurahan Oi Fo’o dengan Kelurahan Kumbe akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2010 hingga 2011. (K03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar