Selasa, 20 Oktober 2009

Puluhan Guru Ikuti Diklat Pengembangan Profesi

Kota Bima, Bimeks.-
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengembangan Profesi Guru se-Kota Bima dimulai dan dibuka oleh Ketua PGRI Kota Bima, Drs H Sudirman Ismail, di aula SMAN 1 Kota Bima, Senin (19/10). Kegiatan itu berlangsung sejak 19-21 Oktober, diikuti 60 guru senior golongan 4/a.
Ketua Provinsi PGRI NTB, Ir Iqbal, MPd, dan dua fasilitator Diklat dari FKIP Universitas Mataram (Unram) dan tim penilai karya tulis ilmiah (KTI) tingkat pusat, Drs Sirajuddin, hadir. Dia satu-satunya guru SD di NTB yang meraih golongan 4/c dan dipercayakan oleh pusat untuk menilai KTI guru di Provinsi NTB.
Diklat itu, kata H Sudirman, merupakan yang pertama di Kota Bima dan direncanakan hanya diikuti 40 peserta. Tetapi, banyak guru yang ingin mengikuti kegiatan itu, sehingga ditambah hingga 60 guru senior dengan golongan 4/a.
“Kita harapkan seluruh guru yang mengikuti Diklat ini berhasil menyusun Karya Tulis Ilmiah dan lulus dalam penilaian oleh tim pusat,” ujarnya saat sambutan.
Untuk menyukseskan langkah awal itu, katanya, PGRI Kota Bima akan terus mengawal proses penyusunan KTI hingga guru yang selama ini hanya mentok pada golongan 4/a meningkat menjadi golongan 4/b. Oleh karena itu, guru diharapkan memanfaatkan momentum itu dengan sebaik-baiknya.
Ketua PGRI Provinsi NTB, Ir Iqbal, MPd, menilai keseriusan PGRI Kota Bima berjuang untuk nasib guru perlu disikapi secara arif dan jangan tidak menyia-nyiakan kesempatan. Apalagi, banyak guru di Kota Bima ini yang sudah mengantongi golongan 4/a selama belasan tahun, belum ada peningkatan golongan karena kendala KTI.
Beberapa waktu lalu, katanya, sebanyak 42 guru di Lombok Tengah (Loteng) mengikuti kegiatan yang sama seperti ini di Kota Mataram. Mereka bolak-balik mengikuti pembinaan selama satu bulan, hasil keseriusan mereka semua proposal tulisan sudah jadi. Kemampuan guru di Loteng itu, ternyata dapat mengalahkan guru-guru di Kota Mataram.
“Kita berharap guru di Kota Bima ini bisa lebih cepat lagi dari target waktu yang disiapkan, sehingga dalam satu bulan pembinaan bisa mencetak satu karya tulis ilmiah,” kata dosen Unram Fakultas Ilmu Pertanian ini.
Katanya, kegiatan ini harus diikuti secara baik, sungguh-sungguh dan mendalam, sehingga dapat menghasilkan karya-karya yang terbaik untuk generasi mendatang. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar