Selasa, 08 Desember 2009

Sikapi Secepatnya Isu Honda Data Base, Pak Wali!

Kota Bima, Bimeks.-
Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima mendesak eksekutif secepat mungkin menyikapi santernya informasi perekrutan liar pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Bima untuk diajukan dalam data induk (data base). Desakan itu disampaikan duta PKS DPRD Kota Bima, Anwar Arman, SE, Selasa (8/12) di Sekretariat DPRD Kota Bima.
Menurutnya, Wali Kota Bima Drs H M Nur A Latif harus berani dan secepat mungkin mengeluarkan himbauan atau putusan bahwa Honda data base itu benar-benar tidak ada, karena hal itu bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48/2005. Hal itu dianggapnya penting karena ada dugaan para oknum yang tidak bertanggungjawab membawa nama-nama para pejabat Pemkot Bima.
“Tidak cuma itu, saya rasa nama Pemkot akan dipertaruhkan, apakah ada yang bertanggungjawab kalau semuanya sudah rusak,” ujarnya.
Saat ini, Komisi A akan berkoordinasi dengan eksekutif untuk penelitian dan penindakan lebih dalam agar masyarakat dan nama pejabat Pemkot Bima juga tidak diikutsertakan. Secara pribadi, dia juga merasa gerah dengan aksi para calo yang merugikan masyarakat. “Saya kira ini bisa dikatakan suatu penipuan secara besar-besaran,” nilainya.
Dia juga menanggapi sikap dingin pernyataan Plt Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Kota Bima, Drs Is Fahmin, yang menganggap hal itu biasa-biasa saja. Anwar menjelaskan, Tupoksi kebijakan bukan pada Plt Kabag Humas, persoalan calo data base harus dituntaskan. Kalau perlu harus diproses secara hukum dengan dalil pencemaran nama baik seseorang, tapi itu semua harus dilengkapi dengan barang bukti (BB) yang valid. “Kalau ini tidak kita selesaikan, kapan baiknya,” ujarnya.
Masyarakat diminta waspada terhadap aksi para pelaku calo data base, jangan mudah percaya pada siapapun karena semua itu ada aturan main yang mengaturnya dalam bentuk PP. Apabila ditemukan kejadian serupa, Anwar menghimbau secepat mungkin melaporkannya pada pihak Kepolisian.
“Kenapa cepat percaya sama orang asing?, di sini ada Badan Kepegawaian Daerah tempat untuk berkonsultasi, saya tidak habis pikir kenapa masyarakat mau-mau aja,” katanya. (K02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar