Jumat, 18 Desember 2009
Pemuda harus Mampu Membaca Perubahan
Bima, Bimeks.-
Era kemajuan globalisasi merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang yang menuntut kesiapan dan kemampuan untuk berkompetisi seiring dengan dinamika dan tuntutan perubahan. Pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus memiliki insting yang tajam dalam membaca setiap perubahan itu melalui peningkatan kapasitas dan skill.
Demikian diungkapkan Kepala Disnakertrans Kabupaten Bima, H Makruf, SE, kepada Gubernur, Wagub NTB, dan Bupati Bima saat penyerahan Tol-Kit bagi alumni LLK Bima dan pelepasan calon transmigran ke Kecamatan Tambora di halaman LLK Bima, Kamis (17/12). Toolkit yang diserahkan sebanyak 185 unit.
Untuk menjawab tantangan itu, kata Makruf, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima terus menggiatkan pembangunan berbasis pemberdayaan. Tujuannya untuk memberikan ruang gerak dan kesempatan pada masyarakat, terutama pemuda untuk mengekspresikan potensi dan jatidirinya dalam pergaulan.
Dikatakannya, implementasi dari kebijakan itu, Disnakertrans melaksanakan pemberdayaan berupa pembinaan dan pelatihan kepada pemuda yang tidak hanya berorientasi pada upaya mengejar kemajuan fisik material, tetapi juga pembinaan yang bersifat nonfisik. Pelatihan dan pembinaan LLK Bima adalah upaya mendidik dan melatih pemuda agar memiliki keterampilan dan kemampuan khusus, seperti las listrik, perbengkelan,, menjahit, mengemudi, pertukangan kayu, elektronika, komputer dan lainnya. Diharapkan menjadi bekal menapaki kehidupan di tengah masyarakat.
Katanya, upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan keterampilan kerja bagi masyarakat agar mampu mengembangkan diri di tengah persaingan hidup dewasa ini terus dilakukan. Kurun waktu 2005-2009 lulusan LLK Bima mencapai 1.727 orang.
Sementara itu, Gubernur NTB HM Zainul Majdi dalam arahannya mengemukakan, pemberian sarana usaha itu diharapkan memanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan dan mengaplikasikan keterampilan selama Diklat.
Sebab, dengan sarana usaha yang memadai, bisa langsung bekerja dan membuka lapangan kerja sesuai spesifikasi keterampilan masing-masing. Bahkan, dari usaha yang dibuka nanti dapat membuka lapangan kerja baru bagi warga lainnya. (K02)
Era kemajuan globalisasi merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang yang menuntut kesiapan dan kemampuan untuk berkompetisi seiring dengan dinamika dan tuntutan perubahan. Pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus memiliki insting yang tajam dalam membaca setiap perubahan itu melalui peningkatan kapasitas dan skill.
Demikian diungkapkan Kepala Disnakertrans Kabupaten Bima, H Makruf, SE, kepada Gubernur, Wagub NTB, dan Bupati Bima saat penyerahan Tol-Kit bagi alumni LLK Bima dan pelepasan calon transmigran ke Kecamatan Tambora di halaman LLK Bima, Kamis (17/12). Toolkit yang diserahkan sebanyak 185 unit.
Untuk menjawab tantangan itu, kata Makruf, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima terus menggiatkan pembangunan berbasis pemberdayaan. Tujuannya untuk memberikan ruang gerak dan kesempatan pada masyarakat, terutama pemuda untuk mengekspresikan potensi dan jatidirinya dalam pergaulan.
Dikatakannya, implementasi dari kebijakan itu, Disnakertrans melaksanakan pemberdayaan berupa pembinaan dan pelatihan kepada pemuda yang tidak hanya berorientasi pada upaya mengejar kemajuan fisik material, tetapi juga pembinaan yang bersifat nonfisik. Pelatihan dan pembinaan LLK Bima adalah upaya mendidik dan melatih pemuda agar memiliki keterampilan dan kemampuan khusus, seperti las listrik, perbengkelan,, menjahit, mengemudi, pertukangan kayu, elektronika, komputer dan lainnya. Diharapkan menjadi bekal menapaki kehidupan di tengah masyarakat.
Katanya, upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan keterampilan kerja bagi masyarakat agar mampu mengembangkan diri di tengah persaingan hidup dewasa ini terus dilakukan. Kurun waktu 2005-2009 lulusan LLK Bima mencapai 1.727 orang.
Sementara itu, Gubernur NTB HM Zainul Majdi dalam arahannya mengemukakan, pemberian sarana usaha itu diharapkan memanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan dan mengaplikasikan keterampilan selama Diklat.
Sebab, dengan sarana usaha yang memadai, bisa langsung bekerja dan membuka lapangan kerja sesuai spesifikasi keterampilan masing-masing. Bahkan, dari usaha yang dibuka nanti dapat membuka lapangan kerja baru bagi warga lainnya. (K02)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar