Jumat, 18 Desember 2009

Gubernur NTB: Silaturahim dan Kebersamaan, Kunci Sukses


Kota Bima, Bimeks.-
Puncak peringatan HUT ke-51 NTB di lapangan Merdeka Bima, Rabu (17/12), berlangsung hikmad. Gubernur NTB, HM Zainul Majdi, menjadi inspektur upacara (Irup), sedangkan komandan upacara dipimpin ibu dua anak anggota Sat Pol PP NTB, Baiq Farhi.
Pembaca teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh Ketua DPRD Provinsi NTB, H Suhaely FT. Sejarah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak awal hingga akhir dibacakan pemandu acara, sebelum pasukan kirap bendera NTB memasuki perhelatan. Demikian juga pasukan pengibar bendera merah-putih.
Tema HUT NTB 2009 adalah menguatkan jalinan silaturrahim dan kebersamaan antar-pemerintah dan masyarakat bagi percepatan NTB Bersaing.
Gubernur Zainul Majdi mengingatkan usia 51 tahun merupakan perjalanan sejarah kepemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang sarat dengan dinamika dan romantika. Di tengah suasana bahagia itu, diharapkan Allah senantiasa memberikan kekuatan untuk membangun NTB yang Beriman dan Berdaya Saing, sehingga mampu melewati pasang-surut sejarahnya. “Kita pun semakin percaya diri untuk mengejar masa depan yang lebih baik lagi,” katanya.
Diakuinya, puncak peringatan HUT NTB kali ini sedikit berbeda dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Jika selama ini dipusatkan di Mataram, tahun ini dipusatkan di Kabupaten Bima. Tahun mendatang akan dilaksanakan secara bergilir di setiap daerah.
Katanya, perubahan itu penting, karena pemerintah propinsi menyadari bahwa tanggungjawab untuk membangun daerah ini ada pada semua pihak. Untuk itu, terbangunnya semangat silaturahmi, kebersamaan, kolaborasi, dan sinergitas merupakan kata kunci untuk meraih sukses pada berbagai bidang dan sektor pembangunan.
Dikatakannya, pemerintah provinsi senantiasa ingin meningkatkan dan melebarkan ruang dialog dengan seluruh kelompok dan elemen masyarakat, karena setiap warga, baik kelompok maupun perseorangan merasa terlibat dan bertanggungjawab untuk membangun daerah ini. “Silaturrahim dan kebersamaan adalah suatu pola pendekatan pembangunan yang telah terbukti dan teruji keampuhannya sepanjang perjalanan pembangunan selama ini,” katanya.
Berkat silaturrahim dan kebersamaan pula, katanya, ikhtiar mewujudkan pembangunan NTB Beriman dan Berdaya Saing dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini telah membuahkan hasil yang semakin menggembirakan. Sejak dilantik pada tanggal 17 September 2008, setidaknya sepuluh penghargaan dari pemerintah pusat didapatkan. Itu bentuk pengakuan dan apresiasi berbagai pihak atas kemajuan dan langkah-langkah konstruktif yang telah dan akan terus dilakukan bersama.
Selain itu, katanya, Bupati dan Wali Kota juga telah mencatat sejumlah prestasi dan penghargaan atas hal-hal positif yang dicapai dalam pembangunan daerahnya. Demikian juga berbagai elemen masyarakat NTB secara perorangan, kelompok, dan kelembagaan turut mewarnai torehan prestasi nasional maupun internasional. “Semua itu patut kita syukuri dan patut kita jadikan spirit untuk meraih kemajuan yang lebih besar di masa yang akan datang,” katanya.
Namun, ingatnya, yang perlu disadari adalah prestasi tersebut tidaklah datang tiba-tiba, tetapi refleksi dari kebersamaan, kemitraan, dan kesadaran untuk saling memahami, saling melengkapi, dan saling menguatkan satu sama lainnya. “Capaian kinerja yang telah kita ikhtiarkan bersama selama satu tahun ini, menjadi modal bagi kita untuk melangkah ke depan, melakukan percepatan pembangunan daerah secara lebih optimal,” katanya.
Usai upacara, Gubernur NTB menyalami komandan upacara, Baiq Farhi, kemudian menyerahkan beberapa lencana dan bantuan kepada Bupati dan Wali Kota. Selain itu menyerahkan bantuan kepada camat, lurah, dan beberapa siswa berprestasi di NTB. (BE.13/K07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar