Selasa, 15 Desember 2009

Dana Kesra Guru Dibayarkan Dong...

Kota Bima, Bimeks.-
Tidak hanya guru Honor Daerah (Honda) yang mengeluh pemangkasan pembayaran insentif selama satu semester oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Rupanya, keluhan yang hampir sama juga mencuat dari sejumlah guru PNS.
Mereka mengaku, sudah empat bulan tak kunjung menerima pembayaran tunjangan kesejahteraan (Kesra) tanpa alasan yang jelas. Akibatnya sejumlah guru PNS dan Honda mengancam mogok kerja jika pemerintah tak kunjung membayar kesra dan insetif mereka.
“Sudah empat bulan kami tidak menerima Kesra, padahal sesuai jadwal seperti tahun lalu, semestinya sudah dibayarkan. Pemerintah semestinya mikir anak-istri kami makan-minum juga dong,” ujar seorang guru SMPN di Kota Bima, Selasa (15/12), di Rabangodu.
Menurutnya, tidak semestinya pemerintah menunda pembayaran Kesra guru, apalagi memangkasnya karena tunjangan itu secara tidak langsung ikut memengaruhi kelancaran tugas. “Kalau pun alasan pemerintah karena tidak ada atau kurang dana, semestinya bukan Kesra kami yang ditumbalkan. Toh masih banyak kegiatan lainnya yang masih boros, tapi tetap dilakukan pemerintah,” ujarnya.
Diakuinya, sesuai yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya, masing-masing guru PNS mendapat Kesra sebesar Rp100 lebih/bulan, dengan sistem pembayaran sebesar Rp400 ribu/ triwulan. Tidak hanya guru PNS, hingga kini pemerintah juga tak kunjung membayar insetif guru yang berstatus Honda, padahal sesuai yang ditetapkan pemerintah seperti yang tertuang dalam APBD Kota Bima sebelumnya, dianggarkan Rp200 ribu/guru Honda.
“Hingga sekarang belum dibayar, lebih-lebih teman-teman yang Honda, padahal hanya itu yang bisa mereka andalkan, kalau insentif mereka tak dibayar bagaimana mereka melaksanakan tugasnya. Apa pemerintah mau menanggung akibat kalau guru mogok dan makin berkembang orang yang bodoh?” katanya.
Guru ini mengancam bakal bereaksi dan menggelar aksi bersama PNS lain jika hingga dalam waktu tak lama lagi Pemkot Bima tak kunjung membayarkan Kersa dan insentif Honda. “Beberapa kami sudah berupaya bolak-balik menanyakan itu, tapi ada saja alibi yang kurang rasional tidak bisa kami terima,” katanya.
Pada bagian lain, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima, Drs H Sudirman Amin, juga mendesak pemerintah segera membayar Kesra dan insentif Honda. “Dengan segala hormat, kami mohon kepada Pemeritah Kota agar segera membayar Kesra guru selama empat bulan, kasihan para guru ini. Apalagi teman-teman Honda yang bisa mengandalkan penghasilan dari itu. Tanpa dibayar bagaimana mereka bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujar Sudirman.
Diakuinya, hingga saat ini seluruh guru PNS Kota Bima sebanyak 2.200 orang tak kunjung menerima pembayaran tunjangan Kesra selama empat bulan atau dengan jumlah total guru sebanyak Rp1 miliar lebih.
Angka itu belum termasuk jumlah insentif guru Honda yang belum dibayarkan. Padahal, sesuai yang ditetapkan pemeritah sendiri pembayaran dilakukan setiap triwulan. (BE.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar