Jumat, 18 Desember 2009

Gendang Beleq dan Barongsai Memukau

Kota Bima, Bimeks.-
Penampilan kesenian tradisional gendang beleq Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan keseniaan barongsai dari paguyuban Tiong Hoa Kabupaten Lombok Barat, memukau peserta upacara Hari Jadi ke-51 Provinsi NTB di lapangan Merdeka Bima, Kamis (17/12). Suasana yang semula sarat seremonial menjadi ceria, karena penampilan dua kesenian itu.
Gendang beleq pernah mewakili Provinsi NTB untuk memeriahkan Hari Jadi ke-64 RI Agustus lalu, sedangkan barongsai Lombok Barat pernah mewakili Indonesia di Singapura, Malasyia, dan beberapa negara lainnya. “Kita bersyukur dapat mengikuti HUT Provinsi NTB di Bima, sekaligus mengenalkan Kabupaten Lombok Utara dan kesenian khasnya kepada masyarakat Bima,” ujar Kasi Kebudayaan KLU, Datu Setiawadi, di lapangan Merdeka, Kamis.
Kesenian gendang beleq, katanya, bukan hanya sebagai hiburan masyarakat Lombok, tetapi biasa ditampilkan saat menyambut tamu-tamu penting, seperti pejabat negara, Bupati, Wali Kota, Gubernur, dan lainnya. Untuk kebutuhan promosi pariwisata lebih sering ditampilkan. Namun, kesenian ini kerap digunakan warga Lombok untuk arak-arakan (nyongkolan) penganten. “Kita ingin lewat media kesenian dan aset budaya daerah ini akan mempersatukan masyarakat NTB, selain sebagai usaha melestarikan seni budaya,” katanya.
Tidak hanya itu. Penampilan perdana kesenian barongsai kesenian khas etnis Tionghoa di Bima mengundang decak kagum. Pasalnya, selain penampilan dua singa barongsai yang dinakodai masing-masing dua orang, tetapi juga kesenian bela diri yang memainkan tongkat dan pedang diramu secara apik.
Kemahiran pengguna pedang dan tongkat sempat membius peserta upacara, karena gerakan yang lincah itu bisa membahayakan lawannya. Bahkan, beberapa awak barongsai Bangau Putih Rinjani cabang Indonesia ini mampu menampilkan teknik tinggi beladiri.
“Meski kiprah barongsai di NTB sudah cukup lama, tetapi di Bima penampilan ini merupakan yang pertama,” ujar koordinator barongsai Bangau Putih Rinjani Lombok Barat, Nyoman Limpa, di lapangan Merdeka, Kamis.
Dia mengaku, kesenian barongsai berpusat di Hongkong, sedangkan di Lombok berpusat di Cakranegara dan sudah 47 negara yang tergabung dalam kesenian khas China itu. Melalui HUT NTB kali ini, pecinta kesenian dapat bersilaturrahmi kesenian dan pariwisata NTB. Hanya saja, kesenian daerah masih kurang terawat dengan baik, sehingga perkembangannya kurang menggembirakan. Apalagi, turis-turis yang datang ke Indonesia ingin menikmati suasana santai dan cari aman.
“Kalau NTB tidak menciptakan rasa aman, maka jangan harap pariwisata akan berkembang dengan baik,” katanya. (BE.13)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar